jpnn.com - JAKARTA – Titanic merupakan film yang menyedot dana USD 200 juta (sekitar Rp 2.600 triliun dengan kurs dolar AS saat ini). Namun, film hebat itu berhasil meraup pendapatan hingga lebih dari USD 2 triliun.
Bukan hanya ceritanya yang menyentuh, Titanic juga punya faktor pendukung lain. Yakni, soundtrack bertajuk My Heart Will Go On. Tembang yang dilantunkan Celine Dion itu tidak hanya berhasil merasuk ke dalam cerita film, tapi juga meraih kesuksesan dengan terjual 15 juta kopi di seluruh dunia. Salah satu best seller.
BACA JUGA: Sempat Pingsan di Milan, Kamis Malam Tertawa, Usai Salat Subuh Meninggal Dunia
Hal itulah yang juga diinginkan film Surga yang Tak Dirindukan. Film yang dirilis pada Idul Fitri mendatang itu diharapkan bisa menjadi film bagus dengan soundtrack yang tidak kalah hebat dari Titanic. Produser MD Pictures Manoj Punjabi menyatakan, film dan soundtrack-nya tersebut harus sesukses Titanic dan My Heart Will Go On.
’’Karena itu, kami menggarap soundtrack dengan serius dan gencar promo hingga filmnya rilis nanti,’’ katanya kepada wartawan dalam konferensi pers peluncuran OST Surga yang Tak Dirindukan di MD Tower kemarin (15/5).
BACA JUGA: Aktor Senior ini Merasa Didi Petet Bagian dari Hidupnya
Harapan Manoj itu bukan tanpa dasar. Keyakinan tersebut justru muncul setelah lagu itu rampung. Adalah Melly Goeslaw dan Anto Hoed yang berada di balik terciptanya rangkaian kata-kata indah dalam lantunan nada yang harmonis itu.
Membuat soundtrack memang bukan hal baru bagi Melly dan Anto. Keduanya sudah bisa dibilang sebagai spesialis soundtrack. Namun, Melly menganggap proyek soundtrack kali ini adalah yang terberat.
BACA JUGA: Jasa Didi Petet menurut Desy Ratnasari
Betapa tidak, untuk bisa membuat soundtrack itu, Melly dan Anto harus melalui tahap yang cukup panjang. Jika biasanya para composer soundtrack hanya diberi sinopsis cerita dan kadang script awal, kali ini Melly dan Anto disodori 23 halaman draf script film untuk dipelajari sebelum membuat soundtrack.
’’Ini merupakan pekerjaan terberat yang pernah kami jalani,’’ tutur perempuan kelahiran 7 Januari 1974 itu.
Jumlah bahan bacaan yang tidak sedikit tentunya. Dari script itu juga, Melly mengaku bisa membaca obrolan penulis, sutradara, dan produser. Bukan tanpa alasan tentunya Melly disodori script sebanyak itu. Draf tersebut memang sengaja diberikan kepada Melly agar bisa betul-betul membuat lagu yang mengena dengan cerita dalam film itu.
Draf script film yang bertumpuk tersebut bukan satu-satunya tantangan yang dihadapi Melly dan Anto. Suami istri itu harus menerima tantangan-tantangan lain yang tidak kalah hebat.
Sebagai produser film, Manoj merupakan tantangan tersendiri bagi Melly dan Anto. Manoj yang begitu detail, diakui Melly, sempat membuatnya sedikit kewalahan. ’’Tidak seperti kebanyakan produser, Manoj ingin melihat notasi hingga grafik lagunya. Tidak langsung jadi,’’ ujarnya.
Setelah beberapa kali presentasi, akhirnya lagu Melly mendapat acc. Namun, tantangan tidak berhenti di situ. Pertanyaan siapa yang akan membawakan lagu belum terpecahkan. Di antara beberapa nama yang disodorkan Melly, akhirnya terpilihlah Krisdayanti (KD).
Mendapat kepercayaan itu, KD menyatakan bangga. Menurut ibu empat anak tersebut, lagu ciptaan Melly betul-betul mengena. ’’Saat pertama mendapat e-mail lagu itu, saya nangis. Ini benar-benar mewakili perasaan banyak perempuan,’’ ungkap KD.
Tidak jauh berbeda dengan filmnya, soundtrack tersebut berkisah tentang perasaan para perempuan yang terzalimi karena dimadu suami. Pada saat yang sama, lagu itu mewakili perasaan perempuan yang bersedia menjadi madu dengan segala alasannya. (and/c5/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Reaksi Shahnaz Haque tatkala Putrinya Cerita Naksir Cowok
Redaktur : Tim Redaksi