Tentara Amerika 3 Tahun Lagi di Iraq

Senin, 17 November 2008 – 13:39 WIB
BAGHDAD - Barack Obama belum lagi resmi bertugas di Gedung PutihTapi, satu janji yang diucapkannya selama kampanye, yakni penarikan pasukan Amerika Serikat dari Iraq paling lambat 16 bulan setelah dia dilantik, hampir pasti gagal terwujud

BACA JUGA: Hasil KTT G-20, AS dan Eropa Beda Sikap



Sebab, kemarin (16/11) pemerintah Iraq menyetujui pakta keamanan dengan Negeri Paman Sam
Isinya, perpanjangan masa tugas para tentara AS di Negeri 1001 Malam itu hingga tiga tahun ke depan terhitung setelah mandat dari PBB berakhir di pengujung tahun ini

BACA JUGA: Siswa Jumpalitan, Sekolah Ambruk



Dalam voting rapat kabinet yang dipimpin langsung Perdana Menteri Nouri al-Maliki di Baghdad, di antara 28 menteri yang hadir, hanya satu yang menolak penandatanganan pakta itu
Sembilan menteri lainnya absen, dikabarkan karena sedang melawat ke luar negeri

BACA JUGA: Raul castro Copot Menteri Investasi Dilengser

Tapi, pakta tersebut masih harus menunggu persetujuan dari parlemen IraqBelum diketahui kapan parlemen memutus masalah itu

"Kami optimistis parlemen akan meloloskannya," kata Hoshyar Zebari, menteri luar negeri Iraq, seperti dilansir CNN

Persetujuan kabinet terhadap pakta itu hanya berselang sehari setelah tokoh Syiah paling berpengaruh, Ayatullah Ali al-Sistani, menyatakan bahwa dirinya akan mendukung pakta tersebut, asalkan mayoritas anggota parlemen bersikap serupaSinyal positif Al-Sistani itu memberi angin segar kepada para pendukung pakta

Zebari dan para menteri yang mendukung menyatakan, pakta tersebut diperlukan karena pasukan keamanan Iraq dinilai belum mampu mengamankan negeri ituPakta tersebut disusun lewat negosiasi selama berbulan-bulan antar kedua pihakIsinya didesain untuk mengakomodasi kedaulatan dan kepentingan keamanan Iraq di tengah kondisi yang tak menentu

Berdasar pakta tersebut, tentara AS baru akan ditarik mundur dari seluruh wilayah Iraq pada 2011Iraq juga berhak menyidangkan tentara atau penyuplai peralatan militer AS yang dianggap melanggar hukumAS juga dilarang keras menggunakan wilayah Iraq sebagai basis untuk menyerang negara tetangga Iraq, seperti Syria dan Iran

Sejak diinvasi AS pada 2003, Iraq memang masih seperti negeri tak bertuan hingga sekarangKonflik sektarian meledak di mana-manaBom, pembunuhan, dan penculikan adalah berita sehari-hari

Bahkan, sesaat sebelum rapat kabinet untuk membahas soal pakta keamanan dengan AS, bom meledak di pos pemeriksaan milik AS di daerah pemukiman Sunni di Baghdad UtaraInsiden tersebut menewaskan tiga orang dan tujuh lainnya luka-lukaDua di antara korban tewas itu diidentifikasi sebagai anggota Sahwa, organisasi bentukan milisi SunniBersama pasukan AS, mereka bertempur menghadapi milisi Al Qaidah di Iraq(AP/CNN/Reuter/ape/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Chen Shui-bian Mogok Makan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler