Bagaimana ceritanya? Informasi yang dihimpun, kemarin tersangka Kusnanto mampir ke warung nasi milik Catur, di Desa Sindur, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih, depan lokasi pembangunan kantor Pengadilan Negeri (PN). Begitu bertemu Muslim, tersangka mengaku hendak mencari residivis kasus pemerkosaan bernama Hengki Setiawan.
Tak berapa lama, tersangka mengaku kehilangan handphone (Hp) merek Mito yang sedang di-charger-nya di warung tersebut. Tiba-tiba, tersangka menuduh Muslim sebagai pencurinya. Tersangka minta Hp-nya dikembalikan, namun Muslim yang tidak merasa mengambilnya, menantang tersangka untuk melaporkan kejadian kehilangan Hp tersebut ke Polres Prabumulih.
Ternyata, tersangka keder juga diajak ke Polres Prabumulih. Tersangka berusaha menghindar dan berusaha kabur, bahkan sempat melawan dengan menyiramkan pasir ke arah Muslim. Sempat bergumul, tersangka berhasil dibekuk Muslim. ”Pada saat itu dio (tersangka Kusnanto, red) coba melawan, untung aku bisa kalahke dio. Langsung aku bawa ke kantor polisi,” kata Muslim, saat ditemui di Mapolres Prabumulih.
Belakangan diketahui, tersangka Kusnanto beralamat tinggal Jl Tegal Binangun, Kompleks Sasana Patra, Blok E, Kecamatan Plaju, Palembang. Dia pun akhirnya mengaku sebenarnya bukan anggota TNI AD Kodam II/Swj, tapi kesehariannya hanya buruh bangunan. ”Atribut tentara itu aku beli di Pasar Cinde, kalo baju sama celano tentara itu punyo adek aku yang dinas di Kalimantan,” aku tersangka Kusnanto.
Kapolres Prabumulih AKBP Yerry Oskag SIk, melalui Kabag Ops AKP HT Sianturi didampingi Kasat Reskrim AKP Raphael Lingga ST, ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya sudah menerima serahan anggota TNI gadungan itu dari warga. “Pelaku telah kami amankan, untuk sementara pelaku masih kami periksa,” pungkasnya. (qda/ce2)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Teliti Serangga, Kamera Ilmuwan Rusia Dicuri
Redaktur : Tim Redaksi