SANAA - Kebringasan tentara Syria semakin tak terbendungKemarin (27/4), ratusan orang ditangkap dalam sejumlah razia di beberapa pos penjagaan
BACA JUGA: Ancaman Hujan Bayangi Pernikahan Pangeran William
Tentara juga menembaki orang-orang yang mencoba mengevakuasi jenasah demonstranSejumlah saksi bahkan melihat, militer menembaki tangk-tangki cadangan air di atas atap rumah warga di sejumlah lokasi yang dilanda kekeringan
BACA JUGA: Demi Nikahan Kakak, Pangeran Harry Gelar Pesta Hip
Di Kota Daraa, Selatan Syria, dimana tank-tank militer dan penembak jitu telah membunuh 34 orang dalam dua hari terakhir, saksi melihat seorang pria yang baru keluar Masjid Omari"Cukup, cukup! Berhenti membunuh saudara kalian sendiri!," teriaknya sebelum sejumlah peluru menembus tubuhnya.
Penggerebekan oleh pasukan Presiden Bashar Assad ditingkatkan sejak Jumat (22/4), ketika lebih dari 100 orang dilaporkan tewas
BACA JUGA: Tentara Syria Tangkap 500 Aktivis Antipemerintah
Pasukan keamanan juga melakukan rasia di Douma, pinnggiran Damaskus dan Jableh, kota di pesisir utara Syria.Beberapa organisasi hak asasi manusia memprediksi lebih dari 400 orang tewas sejak pertengahan Maret saat rezim Assad berupaya menghentikan perlawanan rakyatNamun alih-alih berhasil mengintimidasi demonstran, langkah tersebut justru memperkuat merekaBahkan sejak sikap represif tersebut diambil oleh pemerintah, demonstrasi yang awalnya menuntut reformasi, berkembang menjadi melengserkan Assad dari kekuasaan.
Para pemimpin negara Eropa mengecam tindakan pemerintah Syria tersebutPresiden Prancis Nicolas Sarkozy menyebut situasi terakhir di Syria sebagai sesuatu yang tidak bisa diterimaPemerintah Inggris memunculkan wacana penjatuhan sanksiBahkan Liga Arab menyatakan, mereka yang menuntut kebebasan dan demokrasi memerlukan dukungan dan bukan ditembaki.
Lima negara anggota Uni Eropa memanggil duta besar Syria untuk meminta keterangan terkait kekerasan terhadap demonstranLima negara tersebut adakah Inggris, Jerman, Italia, Spanyol, dan PrancisJuru Bicara Deplu Prancis Bernard Valero menuturkan, Kepala Staf Menlu Alain Juppe, Herve Ladsous, bertemu dengan Dubes Syria Lamia Shakkur, Selasa (26/4).
Ladsous, kepada Lamia Shakkur mengulangi sikap Prancis yang mengecam sikap represi militer Syria terhadap aksi demonstrasi di Daraa dengan mengerahkan puluhan tank ke wilayah tersebutPrancis juga meminta Syria menghargai HAM, termasuk hak untuk melakukan demonstrasi damai dan pembebasan semua tahanan politik.
"Kami mengingatkan kepada Ny, Shakkur tentang perlunya pemerintah Syria merespon aspirasi rakyat mereka yang menuntut reformasiDan tidak lagi menggunakan kekuatan militer dalam menghadapi demonstran," tandasnya
Krisis politik di Syria membuat Israel mulai memikirkan perubahan politik luar negerinyaSyria adalah musuh bebuyutan Israel selama lebih dari 40 tahun.
Perubahan politik Syria akan membawa implikasi terkait perbatasan kedua negaraMeski Syria tak lagi terlibat perang terbuka dengan Israel sejak 1973, hubungan keduanya mengalami pasang surutSyria dikenal sebagai sekutu dekat Iran, mendukung gerakan Hisbullah di Lebanon, dan Hamas di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pidato di Youtube Perdana Menteri Israek Benjamin Netanyahu menawarkan dukungannya terhadap perubahan demokrasi di Timur TengahNamun dia memperingatkan perubahan demokrasi itu bisa dibajak oleh kekuatan rezim radikal dan militan Islam(cak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pabrik Ilegal Beijing Terbakar, 17 Tewas
Redaktur : Tim Redaksi