Menurut Pangka, tenun ikat adalah warisan budaya yang harus tetap dipertahankan di tengah arus perubahan yang melanda dunia termasuk Indonesia saat ini. "Ini adalah prestasi yang luar biasa yang bukan cuma memecahkan rekor MURI tapi juga rekor dunia. Di dunia, tenun ikat terpanjang ada di Kabupaten Sumba Timur yang pada siang hari ini dilaunching," tegasnya.
Mengapresiasi hal itu, ketua Dekranasda Rambu Kahi Yani Mbilijora menjelaskan, pembuatan tenun ikat "Ndendi Ndua" sepanjang 100 meter, itu atas inisiatif perajin Kaliudah. "Kami Dekranasda Sumba Timur menangkap dan memfasilitasi keinginan perajin Kaliudah terkait pembuatan tenun ikat sepanjang 100 meter yang diberi nama Ndendi Ndua, ini," tandasnya.
Dikesempatan tersebut, Kahi Yani mengungkapkan secara pribadi bersama Bupati Gidion Mbilijora dan putrinya, Putri Permatasari Mbilijora menyumbangkan uang senilai Rp 10 juta sebagai dana pemberdayaan kepada kelompok perajin Kaliudah.
"Kepada para perajin yang ada di Sumba Timur termasuk di Kaliudah kami akan terus mendorong dan memberikan motivasi untuk terus berkarya," tukasnya. (jun/vit)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arus Mudik Meningkat, Tiket Bus Tetap
Redaktur : Tim Redaksi