jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menepis anggapan yang menyebutnya menunda-nunda pelaksanaan musyawarah nasional (munas).
Bantahan Airlangga tersebut untuk menepis pernyataan Wakil Ketua Koordinator Bidang Pratama DPP Golkar Bambang Soesatyo tentang adanya pihak di partai berlambang beringin itu yang menunda-nunda pelaksanaan munas hingga Desember 2019.
BACA JUGA: Lihat, Kumis dan Cambang Bauk jadi Kenangan Setya Novanto dari Lapas Gunung Sindur
Airlangga menyatakan, Golkar sejak 2004 selalu menggelar munas untuk memilih ketua umum pada bulan Desember. Menurutnya, Aburizal Bakrie terpilih menjadi ketua umum Golkar pada munas yang digelar Desember 2009.
“Pak Abu Rizal di bulan Desember. Pak JK (Jusuf Kalla, red) di bulan Desember," kata Airlangga di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/8).
BACA JUGA: Ketua DPR Dorong Pembangunan Sanitasi Penunjang Pariwisata
BACA JUGA:
Darul Siska Tuding Majelis Etik Golkar Jadi Alat Airlangga Pertahankan Kursi Ketum
BACA JUGA: Perlu Memperkuat Fondasi Keamanan dan Ketahanan Siber Lewat UU
Sungguh Terlalu, Admin WAG DPP Golkar Depak Member Pengkritik Airlangga
Karena itu, ketua umum Golkar yang juga menteri perindustrian tersebut memilih mengikuti mekanisme di internal partainya. “Jadi kami mengikuti mekanisme yang ada,” tegasnya.
Sebelummya Bambang Soesatyo alias Bamsoet menduga ada pihak-pihak di internal partainya yang sengaja menunda-nunda munas. Menurut Bamsoet, penundaan itu karena ada elite Golkar yang hendak mempertahankan jabatan di partai.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ikhtiar Misbakhun Jalin Silaturahmi dengan Konstituen di Momen Iduladha
Redaktur : Tim Redaksi