jpnn.com - JAKARTA - Anggota KPU Provinsi Papua, Betrix Wanane membantah tudingan kecurangan dalam penyelenggaran pemilu di Kabupaten Dogyai. Menurutnya, tuduhan kecurangan yang dilontarkan kubu pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu tidak berdasar.
Betrix menjelaskan, di Papua ada sejumlah daerah yang seluruh pemilihnya mencoblos Prabowo-Hatta. Karena itu, kemenangan 100 persen pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) di Kabupaten Dogyai tidak bisa dijadikan dasar untuk menuding adanya kecurangan.
BACA JUGA: Bupati Diusir Karena Tawarkan Uang jika Pilih Prabowo-Hatta
"Yahukimo itu di sana pasangan calon nomor urut dua (Jokowi-JK) itu nol. Juga ada di Lanijaya, dua distrik yang juga pasangan calon nomor urut dua itu nol," kata Betrix saat bersaksi dalam sidang keempat sengketa Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (13/8).
Dalam kesempatan itu Betrix juga membantah tudingan tidak adanya pemungutan suara di Desa Awabutu, Kabupaten Paniai. Tudingan itu disampaikan seorang saksi Prabowo-Hatta bernama Novela Nalifa dalam sidang Selasa (12/8).
BACA JUGA: Bertemu Ical, Agung Akui Masih Beda Pendapat
Menurutnya, di Paniai dilaksanakan pemungutan suara dengan sistem noken dan KPU memiliki dokumen untuk membuktikannya. Betrix malah balik mempertanyakan status Novela yang mengaku sebagai saksi mandat Prabowo-Hatta saat hari pemungutan suara.
"Saya baru lihat dia. Dialeknya Jawa, kalau Papua tidak seperti itu. Saya penyelenggara, jadi saya kenal saksi-saksi," tegas Betrix.(dil/jpnn)
BACA JUGA: KPU Merasa Benar soal Pembukaan Kotak Suara Bersegel
BACA ARTIKEL LAINNYA... Megawati Anggap PDIP Tak Pernah Total Beroposiai
Redaktur : Tim Redaksi