jpnn.com - SURABAYA –Jajaran Polrestabes Surabaya berhasil membekuk enam bandar narkoba. Prestasi ini dilakukan saat pelaksanaan Operasi Bersinar (Berantas Sindikat Narkoba) 2016 yang berlangsung pada 21 Maret hingga 20 April itu.
Apresiasi khusus diberikan Kapolrestabes Surabaya Kombes Iman Sumantri. Pada acara ungkap hasil operasi. Iman mengatakan bahwa Satreskoba Polrestabes Surabaya telah bekerja dengan apik.
BACA JUGA: Waspada! 11 Tersangka Anggota Ormas Dipindah ke Lapas Kerobokan
"Untuk kelas polres, kami menduduki angka tertinggi se-Indonesia dalam hal pengungkapan LP (laporan polisi)," jelas Iman.
Mantan Dirreskrimum Polda Jawa Barat itu menambahkan, kinerja baik anggotanya tersebut juga tidak terlepas dari peran masyarakat Kota Pahlawan. Informasi dari masyarakat turut memudahkan polisi untuk menangkap para pelaku narkoba.
Meski operasi bersinar telah usai, korps seragam cokelat tetap berkomitmen untuk memerangi narkoba. Selama ini banyak pelaku yang licin. Jika tidak ditanggapi serius, para bandar narkoba bisa semakin leluasa untuk menjual barang terlarang itu. Mereka bisa menyasar siapa pun, mulai yang tua hingga yang muda.
Iman menegaskan, pihaknya akan membabat jaringan narkoba. Apa pun latar belakang pelakunya. "Termasuk anggota polisi sendiri yang berani bersinggungan dengan narkoba. Kami pasti libas semuanya," tegas perwira polisi dengan tiga melati di pundak itu.
Secara terpisah, Kasatreskoba Polrestabes Surabaya AKBP Donny Adityawarman mengatakan tidak ingin terlena dengan hasil yang mereka dapat kali ini. Dia menegaskan, Satreskoba Polrestabes Surabaya tetap membumi. Artinya, pekerjaan tidak selesai sampai pelaksanaan operasi bersinar saja. Malah pekerjaan yang lebih berat akan dihadapi ke depan. "Kami harus tetap waspada dengan pergerakan para pemain narkoba," jelas Donny.
Peralihan peredaran narkoba dari yang besar menjadi paket hemat dipastikan bakal menambah tantangan polisi. Menurut Donny, mengejar bandar narkoba sebenarnya tidak terlalu sulit. Pihaknya hanya menunggu waktu yang tepat. Yang perlu lebih diperhatikan adalah masa pengumpulan informasi dan pengintaian.
Nah, menurut dia, yang menjadi kunci penangkapan adalah keseriusan anggota. "Perlu militansi yang tinggi dari kami," ujar alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1997 tersebut. Fokus satreskoba saat ini memang lebih banyak dialihkan ke rumah-rumah pribadi, apartemen, maupun kos-kosan. Di sana, para pengedar bisa berlindung tanpa pengawasan. (did/c7/ady/flo/jpnn)
BACA JUGA: Ohh..Ini Alasan Mobdin Wakil Rakyat Berpelat Hitam
BACA JUGA: Habis Ngopi Kepikiran Majikan Cantik, Pengin Memerkosa
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Dipaksa Berhubungan dengan Adik Ipar, Ternyata Suaminya...
Redaktur : Tim Redaksi