jpnn.com, KABUPATEN SUKABUMI - Puluhan ribu honorer tenaga kesehatan (nakes) dan non-tenaga kesehatan (non-nakes) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mulai terancam dengan rencana penghapusan honorer 2023.
Oleh karena itu, mereka meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi segera mengangkat mereka menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK), seperti guru honorer.
BACA JUGA: Honorer Tendik Minta Diangkat PPPK Tanpa Tes, Lulusan SMA Diakomodasi
Menurut Koordinator Aksi Forum Komunikasi Honorer Fasyankes Kabupaten Sukabumi Saeful Anwar, lebih dari 80 persen nakes dan non-nakes yang bertugas di fasilitas pelayanan kesehatan milik Pemkab Sukabumi masih berstatus pegawai honorer.
"Kami meminta pemkab mengangkat kami sebagai PPPK seperti halnya ribuan guru honorer di Kabupaten Sukabumi," kata Saeful Anwar di Sukabumi, Jumat (22/7).
BACA JUGA: Pistol Glock 17, Sejarah, Spesifikasi, dan Harganya
Menurut Saeful, permintaan itu selain untuk peningkatan kesejahteraan, juga karena adanya rasa kekhawatiran bahwa honorer dihapus 2023.
Saeful menuturkan sejak pandemi Covid-19 tidak sedikit nakes yang dilibatkan atau ditugaskan di garda terdepan dalam penanggulangan virus mematikan itu, bahkan tidak sedikit dari mereka yang gugur.
BACA JUGA: Penembak Istri TNI di Semarang Ditangkap Polisi, Kopda M Diburu Tentara, Oalah
Para honorer fasyankes tersebut juga menjadi tulang punggung jalannya pelayanan kesehatan di Kabupaten Sukabumi, sehingga alangkah baiknya para nakes yang berstatus honorer diangkat menjadi ASN, minimal PPPK.
Dia menyebut keberadaan tenaga honorer terancam dihapus mengacu PP 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK, khususnya Pasal 99 Ayat 1.
Terlebih lagi, setelah empat tahun PP terbit, dia melihat belum ada langkah konkret dari Pemkab Sukabumi untuk mengangkat nakes honorer minimal menjadi PPPK.
Dalam pengangkatan nakes menjadi PPPK, katanya, Pemkab Sukabumi bisa mengangkat mereka secara bertahap sehingga sampai 2023, honorer nakes yang belum jadi PPPK tidak terlalu banyak.
Saeful menyebut jika pegawai honorer dihapus 2023, maka keberadaan mereka di fasyankes milik pemerintah statusnya menjadi tidak jelas. "Maka kami akan terus berjuang untuk kejelasan nasib kami," tegasnya.
Jumlah nakes dan non-nakes yang tergabung dalam Forum Honorer Fasyankes Kabupaten Sukabumi sekitar 30 ribu orang. Mereka hingga kini masih bertugas untuk meningkatkan martabat dan kualitas kesehatan masyarakat daerah itu.
BACA JUGA: Pimpinan Honorer Satpol PP: Dialihkan ke PPPK Saja Kami Tolak, Apalagi Outsourcing!
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Yudha Sukmagara sudah menerima kedatangan honorer nakes dan non-nakes yang gundah atas atas nasib mereka, sebab tenaga honorer bakal dihapus.
Menurut Yudha, keberadaan honorer tersebut sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas, apalagi selama pandemi Covid-19 mereka berada di garda terdepan.
"Mereka hanya membutuhkan sebuah status, karena khawatir pegawai honorer dihapuskan sehingga tidak bisa kerja, padahal mereka ini tulang punggung layanan kesehatan," ucap Yudha. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam