Terancam Golput, Ratusan Warga Cipinang Melayu Tolak Pemindahan TPS

Selasa, 04 Maret 2014 – 15:52 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ratusan masyarakat yang menamakan diri Paguyuban Warga Tanah Galian Cipinang Melayu, Jakarta Timur, merangsek Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat, Selasa (4/3).

Mereka menolak rencana KPU memindah tempat pemungutan suara (TPS) dari sekitar kediaman mereka di Tanah Galian Cipinang Melayu, ke Kelurahan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

BACA JUGA: Patuhi Partai, Dimyati Akhirnya Mundur

Alasannya, rencana lokasi pemindahan TPS sangat jauh dari pemukiman mereka saat ini. Akibatnya, ribuan pemilih terancam tak dapat menggunakan hak pilih pada pemilu 9 April 2014 mendatang.

"Jangan paksa masyarakat untuk Golput. Mereka ingin berpartisipasi dalam pemilu, ingin tetap memilih di TPS Cipinang Melayu. Kalau KPU tetap ngotot memindahkan TPS, 2.000 warga terancam tak bisa menggunakan hak pilih," ujar Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Jakarta, Poltak Agustinus Sinaga, saat mendampingi warga berunjukrasa di depan Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol Jakarta.

BACA JUGA: Ditegur Hatta, Chandra Wijaya Tetap Wacanakan Pemakzulan Boediono

Menurut Poltak, rencana pemindahan TPS memerlihatkan KPU seolah tidak memedulikan masyarakat yang terancam Golput. Apalagi rencana tersebut belum pernah disosialisasikan kepada masyarakat.

Kondisi ini katanya, sangat bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2012, tentang pemilu legislatif. Di mana dikatakan, setiap warga negara Indonesia berhak berpartisipasi dalam pesta demokrasi, dan warga negara yang telah memenuhi syarat untuk mengikuti pemilu tidak dapat di kurangi atau dipersulit.

BACA JUGA: KPU Ancam Umumkan Caleg Yang tak Lapor Dana Kampanye

"Dalam permasalahan ini KPU termasuk telah mempersulit warga Tanah Galian Cipinang Melayu untuk berpartisipasi dalam pemilu. Mereka hanya ingin ikut pemilu dan memilih seperti pemilu-pemilu sebelumnya dan Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu," katanya.

Untuk itu masyarakat, kata Poltak, berharap KPU dapat segera mengkaji kembali kebijakan tersebut. Sehingga tidak ada pemilih yang kehilangan hak pilih hanya karena kebijakan yang kurang tepat. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapolri Minta Anak Buah Fokus Amankan Pemilu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler