JAKARTA - Program Keluarga Berencana (KB) di kalangan industri dinilai sangat menguntungkan. Sebab, dengan ber-KB kesejahteraan karyawan nantinya akan terjamin dan produktivitasnya meningkat. Selain itu, Program KB tersebut juga akan mempererat hubungan karyawan dengan perusahaan.
"Jika karyawan ber-KB pasti akan sehat dan hubungan karyawan dengan perusahaan industri juga semakin erat," kata Ketua Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sugiri Syarief usai Penutupan Mobil Unit Penerangan (Mupen) On The Road Pesona Jawara 2012, Gersik.
Dia melanjutkan, nantinya karyawan tidak akan banyak cuti, sehingga produktivitas industri tidak terganggu. ”Bandingkan dengan karyawan yang sering melahirkan, maka akan menghasilkan banyak cuti yang mengganggu produktivitasnya,” tegas Sugiri.
Selain itu, dia menilai apabila banyak anak yang diasuh, dijaga, dan dirawat oleh karyawan perusahaan. Maka nantinya akan memerlukan waktu yang panjang dan membutuhkan tenaga untuk mengurus anaknya. ”Otomatis akan terkuras habis, sehingga berpengaruh pada kesehatannya,” imbuhnya.
Bupati Gersik Sambari Halim juga akan mendukung dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap program KB kalangan industri. ”Sebab, Gersik merupakan kota industri nomor dua setelah Batam,” pungkas dia.
Dengan demikian, sambungnya, harus memberikan penegasan kepada pimpinan industri terhadap penekanan kesadaran kepada pegawai, khususnya perempuan untuk ber-KB. ”Karena, apabila program KB di industri berjalan sempurna. Nantinya akan sama-sama enak,” katanya.
Artinya, terang dia, tidak akan banyak karyawati yang cuti, dan ke depan kesejahteraannya bakal terjamin. Dengan demikian pegawai dan perusahaan sama-sama saling menguntungkan baik produktivitas dan kesehatan. ”Semoga saja ini dapat berjalan dengan cepat,” ulas Sambari.
Sebelumnya, Deputy Chairperson Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Nina Tursinah menganggap, pihaknya sangat mendukung program KB di perusahaan, khususnya di Gersik. ”Sebab jika tidak, dampaknya akan luar biasa bagi karyawan dan pengusaha itu sendiri,” jawabnya.
Untuk itu, tambah dia, bagi anggota Apindo yang mempunyai sarana, prasarana, dan klinik KB harus ditingkatkan lagi serta memberikan KB secara gratis untuk karyawannya. ”Ini merupakan tanggung jawab perusahaan yang mempunyai fasilitas,” papar Nina.
Maka dari itu Apindo sudah lama bekerja sama dengan BKKBN untuk urusan program KB di perusahaan. ”Apindo dan BKKBN juga akan mensosialisasikan kembali, bukan untuk perusahaan sendiri, tapi bagaimana kepedulian di lingkaran industri,” ujar Nina. (fdi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Harus Transparans Soal Penanganan Judi di Batam
Redaktur : Tim Redaksi