jpnn.com, DANAU TOBA - KOPIKO F1Powerboat, GESN Le Minerale dan InJourney menunjuk Bank Sampah Bersinar waste management partner, dalam ajang KOPIKO F1Powerboat.
Kerja sama ini merupakan upaya InJourney dan PT Mayora Indah Tbk untuk menjadikan KOPIKO F1Powerboat menjadi less waste event dengan mengusung konsep #LessWasteMoreRace.
BACA JUGA: Jadi Sponsor F1 Power Boat, Kopiko Tunjukkan Kredibilitasnya di Kancah Internasional
Kolaborasi ini untuk meningkatkan kesadaran terhadap pengelolaan sampah melalui beberapa komponen yaitu pemilahan sampah, daur ulang sampah serta pengomposan.
Malalui Bank Sampah Bersinar, GESN Le Minerale telah menyediakan collection point di tujuh desa di Balige dan sebanyak 55 tong sampah terpilah yang berada di lokasi acara.
BACA JUGA: 2023, PT Timah Targetkan Produksi Meningkat Capai 35 Persen
Selain itu juga dibuka tiga booth edukasi dan galon Le Minerale yang dapat dimanfaatkan oleh wisatawan untuk mengelola limbah sampah plastik.
“Gelaran KOPIKO F1Powerboat diperkirakan akan menimbulkan sampah sebesar 50 ton/hari. Untuk mengantisipasi hal ini, maka diperlukan waste management agar venue dapat selalu terjaga kebersihannya, dan sampah- sampah plastik yang terpilah dapat menggerakan ekonomi sirkular dan masuk dalam industri daur ulang,” ujar Yuna Eka Kristina, Head of Public Relations Le Minerale.
BACA JUGA: Srikandi Ganjar Lampung Menggelar Beauty Knowledge and Makeup Class
Program waste management ini sejalan dengan Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional Le Minerale kurang lebih satu tahun yang lalu.
Gerakan ini menjadi salah satu langkah konkret dan terintegrasi dalam usaha pelestarian lingkungan.
“Sebagai produsen yang menggunakan plastik sebagai kemasan, kami memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa sisa konsumsi produk kami terkelola dan tidak menjadi sampah, melainkan dapat menjadi bahan baku untuk produk yang bermanfaat. Termasuk sisa konsumsi paska perhelatan akbar ini," tutur Yuna.
Sementara itu, Direktur PT. Solusi Rahayu Indonesia selaku pengelola Bank Sampah Bersinar, Fei Febri mengatakan, pihaknya mengapresiasi InJourney dan GESN Le MInerale untuk memastikan sampah yang dihasilkan selama event ini dapat terkelola dengan baik.
Menurut Fei sejak tiga hari sebelum balapan dimulai, pihaknya telah diminta untuk mengelola sampah-sampah yang dihasilkan dari venue, titik nobar, hotel, restoran bahkan kantong parkir yang menjadi kunjungan utama wisatawan dan berpotensi menimbulkan banyak sampah.
“Kami mengangkut sampah tersebut ke Material Recovery Facility yang telah kami siapkan di Lumban Pea Timur. Dengan melibatkan lebih dari 80 pekerja lokal yang sebagian besar perempuan, sampah tersebut dipilah. sampah organik diolah menjadi kompos dan sampah non-organik didaur ulang melalui Bank Sampah Tarhilala," ungkap Fei.
Pihaknya menggunakan teknologi incinerator milik Pemkab Toba untuk menghabiskan sisa sampah residu sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan dapat mewujudkan zero waste event dan mendukung sustainability tourism.
"Terima kasih kepada Gerakan Ekonomi Sirkular Le Minerale dan Injourney yang telah memberikan kepercayaan waste management ini kepada kami. Berkat Kerjasama yang baik dengan semua pihak, kita bisa bersama-sama mewujudkan Kopiko F1H2O yang minim sampah," seru Fei.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada