jpnn.com, ATAMBUA - Salah satu gangguan kesehatan yang dapat terjadi adalah rasa nyeri saat berhubungan intim.
Dalam dunia medis, nyeri saat berhubungan intim disebut dispareunia.
BACA JUGA: Tips Dokter Boyke Agar Berhubungan Intim Makin Nikmat dan Tak Membosankan
Dispareunia merupakan keluhan sakit di sekitar alat kelamin yang terjadi pada awal, saat, atau sesudah melakukan hubungan seks.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Atambua dengan alamat website idiatambua.org merupakan cabang dari organisasi profesi kedokteran di Indonesia yang bertujuan untuk memfasilitasi dan mendukung para dokter di wilayah ini.
BACA JUGA: Kata Dokter Boyke, 2 Gaya Berhubungan Intim Ini Sensasinya Luar Biasa
Ketua IDI Cabang Atambua dr. Theodorus Lusianus Mau Bere menyampaikan pihaknya sedang melakukan penelitian terkait kondisi dispareunia dan pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Apa saja penyebab rasa nyeri saat berhubungan intim?
BACA JUGA: Berhubungan Intim Sekadar Menyalurkan Syahwat & Memperoleh Kenikmatan, Bolehkah?
Berikut beberapa penyebab utama dispareunia yang sering terjadi:
1. Kurangnya pelumas
Saat berhubungan intim, vagina yang kering akibat kurangnya stimulasi seksual atau foreplay dapat menyebabkan gesekan berlebihan saat penetrasi, sehingga menimbulkan rasa sakit.
2. Infeksi pada vagina
Infeksi seperti vaginitis, yang disebabkan pertumbuhan bakteri atau jamur, dapat menyebabkan iritasi dan nyeri saat berhubungan.
Gejala lainnya termasuk gatal dan perubahan pada cairan vagina.
3. Masalah dengan serviks dan rahim
Kondisi seperti fibroid rahim, endometriosis, atau masalah pada serviks dapat menyebabkan nyeri saat penetrasi dalam.
4. Iritasi dan luka pada organ intim
Faktor terakhir adalah adanya cedera, luka serta iritasi pada organ intim.
Luka akibat alergi terhadap produk kebersihan, sabun, atau bahkan trauma fisik dapat menyebabkan rasa sakit saat berhubungan seksual.
Apa saja obat untuk mengobati rasa nyeri saat berhubungan intim?
IDI Atambua telah merangkum obat yang direkomendasikan untuk mengobat gejala ini.
Pengobatan untuk dispareunia tergantung pada penyebab yang mendasarinya.
Berikut adalah beberapa jenis obat yang direkomendasikan:
1. Obat Antibiotik
Obat Antibiotik digunakan jika nyeri disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi menular seksual.
Contoh antibiotik yang sering diresepkan termasuk penisilin dan sefalosporin.
2. Obat Bebas Estrogen
Ospemifene (Osphena) adalah salah satu obat yang bekerja seperti estrogen pada jaringan vagina.
Ini membantu mengurangi rasa sakit akibat kekeringan atau penipisan jaringan vagina, terutama pada wanita pascamenopause.
3. Obat Estrogen Tropikal
Krim atau salep estrogen dapat direkomendasikan untuk wanita yang mengalami kekeringan vagina.
Obat ini membantu melembabkan dan menebalkan jaringan vagina, sehingga mengurangi nyeri saat berhubungan.
Selain pengobatan, terapi seksual juga dapat membantu individu belajar cara mengatasi rasa sakit dan meningkatkan keintiman dengan pasangan.
Jika nyeri terus berlanjut atau disertai gejala lain, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan perawatan yang tepat. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi