Terawan Relakan Gajinya untuk Tutup Defisit BPJS Kesehatan, DPR: Tidak Perlu Simpati Lagi

Kamis, 07 November 2019 – 06:30 WIB
Menkes Terawan Agus Putranto (baju putih), Dirut BPJS Kesehatan saat raker dengan Komisi X DPR, Rabu (6/11) di Kompleks Parlemen, Jakarta. Foto boy/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay menilai langkah Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyerahkan gaji pertamanya untuk mengatasi defisit BPJS Kesehatan bukanlah solusi.

Menurutnya, rencana Menteri Terawan itu tidak cukup untuk mengatasi masalah defisit BPJS Kesehatan.

BACA JUGA: Astaga! Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan Capai Rp Rp 35,6 miliar

 

"Saya sampaikan ke menkes, gaji untuk BPJS maksudnya apa itu? Mohon maaf," kata Saleh saat rapat kerja Komisi IX DPR dengan Terawan, Dirut BPJS Fachmi Idris, Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN), dan Dewan Pengawas BPJS Kesehatan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/11).

BACA JUGA: Begini Cara Menkes Dokter Terawan Mengatasi Defisit BPJS Kesehatan

Saleh mengapresiasi jika hal itu diniatkan untuk mengambil simpati masyarakat di tengah defisit yang dialami BPJS Kesehatan.

"Tetapi, BPJS ini tidak perlu lagi soal simpati. BPJS sudah Rp 32 triliun defisitnya," tegas politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu. 

BACA JUGA: Iuran BPJS Kesehatan Naik, Fadli Zon: Kebijakan Publik Yang Buruk

Saleh menuturkan, gaji Menkes Terawan ditambah gaji semua menteri kabinet maupun anggota DPR, bupati, wali kota, hingga gubernur seluruh Indonesia, tidak akan cukup menutupi defisit BPJS Kesehatan.

Dia pun menilai kalau Terawan melakukan itu dengan harapan aparatur sipil negara, Polri, dan TNI ikut melakukannya, juga tidak masuk akal.

Sebab, gaji mereka sudah dipotong untuk membayar iuran BPJS Kesehatan setiap bulan. "Sudah dipotong kok diajak lagi? Menurut saya, BPJS ada pada titik nadir yang harus diselesaikan masalahnya," kata Saleh.

Dia mengatakan harus menyampaikan protes ini kepada menkes. Sebab, kata dia, masyarakat banyak pula yang menyampaikan protes serupa kepadanya.

"Sudah tidak tahan saya mendengarnya. Jadi, tolong cari inovasi-inovasi baru dalam rangka menutupi defisit BPJS, dalam rangka penyiapan akses layanan kesehatan kepada sleuruh rakyat Indonesia," ungkap Saleh.

"Kalau tidak seperti itu., bolak-balik rapat seperti ini tidak ada gunanya," tambah Saleh. 

Sebelumnya diberitakan, Terawan gerak cepat mengatasi masalah defisit BPJS Kesehatan. Pada Jumat (25/10) pagi, Terawan mengunjungi kantor BPJS Kesehatan untuk berdiskusi dengan jajaran direksi guna menyelesaikan berbagai permasalahan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Terawan, menyampaikan hal pertama paling kecil yang akan dilakukannya untuk penyelesaian defisit BPJS Kesehatan.

Yakni menyerahkan seluruh gaji pertamanya sebagai menkes beserta tunjangan kinerjanya kepada BPJS Kesehatan untuk dikelola dan dimanfaatkan untuk defisit JKN.

Terawan mengatakan, gaji pertama seseorang haruslah dikembalikan kepada Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu dirinya mendedikasikan gaji pertama tersebut untuk membantu penyelesaian defisit BPJS Kesehatan yang dampaknya terasa sampai ke masyarakat.

Saat ditanya berapa jumlah gajinya yang akan diserahkan, Terawan sendiri tidak mengetahui. "Gaji saya sampai sekarang ndak tahu, jadi lebih baik ndak tahu aja," katanya. (boy/jpnn)

Video Pilihan :


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler