Terbang Jauh dari Australia sampai Jambi Lumpuh, Mati

Kamis, 09 Maret 2017 – 16:19 WIB
Puluhan burung imigran dari Australia dan Siberia ditemukan mati mendadak di Pantai Cemara, Desa Sungai Camar. Foto: Joni/Jambi Ekspres/JPNN.com

jpnn.com, TANJUNG JABUNG TIMUR - Warga Desa Sungai Camar, Kecamatan Sadu, Tanjung Jabung Timur, Jambi, dihebohkan dengan banyaknya burung migran spesies Camar Kedidi yang mati mendadak.

Masyarakat kaget karena selama ini tidak pernah ditemukan kejadian seperti ini di Desa Sungai Camar, tepatnya di Pantai Camar, yang merupakan tujuan dari puluhan spesies burung yang bermigrasi dari Siberia dan Australia.

BACA JUGA: Gunungkidul Jadi Jalur Tikus Imigran Gelap ke Australia

H Saleh, warga Sungai Camar mengatakan, sejak tinggal di desa ini, dirinya belum pernah melihat kejadian puluhan burung mati secara bersamaan.

Hal ini tentu saja membuat khawatir masyarakat desa, karena selain ditemukan mati, beberapa burung dengan jenis yang sama juga ditemukan lumpuh.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Diajak Jalan-jalan Pagi, Mesra Lagi

“Barulah ketemu kejadian ini, saya lahir sampe besar di sini dan baru pertama kejadian ini,’‘ terang H Saleh.

Diceritakan Saleh, peristiwa ini pertama kali ditemukan oleh para nelayan yang biasa melaut.

BACA JUGA: Begini Cara Pak Jokowi Rayu Pebisnis Negeri Kangguru

Kemudian disampaikan ke Kades Sungai Camar. Setelah itu, bersama warga mengecek ke Pantai Camar.

“Di situ dapatlah beberapa burung yang lumpuh, nelayan bawa burung mati dari laut, katonyo banyak di laut tu sampe puluhan lah,” terang Saleh.

Kades Sungai Camar, Sawaluddin mengatakan, pihaknya berhasil mendapatkan sekitar 20 burung Kedidi dalam keadaan lumpuh. Dirinya pun merawat burung-burung tersebut dengan cara memberikan infus.

“Beberapa ada yang selamat dan sudah dilepas lagi, sebagian ada yang mati juga. Sisanya ya itu bisa dilihat masih lumpuh,” ujar Sawaluddin.

Teguh, Perwakilan BKSDA di Tanjung Jabung Timur mengatakan, pihaknya langsung mengkomunikasikan gejala banyaknya burung yang mati ke pemerintah.

Pihaknya pun belum bisa memastikan penyebab dari kematian burung tersebut karena harus diperiksa dan uji lab terlebih dahulu.

“Belum bisa kita pastikan ya kan harus di cek dulu, kalau dugaan awal bisa karena kecapean mungkin ya, atau karena bisa juga pencemaran logam di Pantai Cemara itu sendiri,’‘ ujar Teguh.

Pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Timur sendiri bertindak cepat menanggulangi fenomena tersebut.

Wakil Bupati, H Robby Nahliansyah, bersama rombongan datang ke lokasi untuk mengecek. Rombongan Wabup juga membawa dokter hewan untuk langsung memeriksa dan mengambil sample.

Dokter Adam, Kabid Keswan di lokasi Pantai Camar mengatakan pihaknya belum bisa memastikan secara pasti penyebab banyaknya burung yang mati dan lumpuh.

Namun pihaknya mengatakan bahwa penyakit burung tidak semuanya bisa menjangkit ke manusia.

“Tidak semua penyakit unggas akan menular kepada manusia. Lagian kalau burungnya tidak langsung mati, berarti bukan sejenis virus yang membahayakan biasanya tidak menular ke manusia,” terang Adam.

Adam pun mengatakan pihaknya akan membawa burung yang lumpuh dan yang telah mati untuk di teliti di lab untuk mengetahui penyebab pastinya.

“Kita belum bisa pastikan berapa lama ya, tapi kami usahakan secepatnya,” tutup Adam. (oni)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Satgas Pamtas Laut Tiga Negara Gelar Latpratugas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler