jpnn.com - Hari ini, Muhaimin Terbang Ke Swiss Hadiri Sidang ILC ke 103
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menghadiri puncak acara Konferensi Ketenagakerjaan Internasional atau International Labour Conference (ILC) ke-103 yang digelar di di Palais des Nations (gedung Perserikatan Bangsa-bangsa) di Jenewa, Swiss.
BACA JUGA: Klaim Prabowo-Hatta Unggul 60 persen di 7 Provinsi
Pertemuan ILC yang berlangsung selama 3 pekan dari 28 Mei hingga 12 Juni 2014 ini dihadiri oleh perwakilan delegasi dari 185 negara anggota International Labour Organitation (ILO) dengan melibatkan jumlah delegasi yang mencapai sekitar 4.000 orang.
Muhaimin dijadwalkan akan menyampaikan pidato resmi pada Senin tanggal 9 Juni 2014 dihadapan semua pimpinan delegasi negara-negara anggota ILO, termasuk Funes de Rioja (President ILC ) dan Guy Ryder (Direktur Jenderal ILO).
BACA JUGA: Tantang Pengumbar Fitnah, JK Siapkan Rp 1 M
“Kita mendukung penyelenggaraan ILC ini sebagai sarana untuk meningkatkan komitmen dan kerjasama bidang ketenagakerjaan diantara sesama negara-negara anggota ILO,” kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di Jakarta pada Minggu (8/6) sesaat sebelum berangkat ke Jenewa, Swiss.
Muhaimin mengatakan pertemuan-pertemuan dalam ILC yang digelar setiap tahun secara rutin ini melibatkan unsur tripartit dari masing-masing negara yang terdiri dari unsur pemerintah, unsur asosiasi pengusaha dan unsur serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB).
BACA JUGA: JK: Media Kalau Muji-muji Jokowi-JK Terus Nggak Baik
“Sidang ILC ini didahului dengan pertemuan masing-masing unsur tripartit kemudian dilanjutkan dengan dialog bersama untuk mencari terobosan solusi dalam menangani berbagai isu dan tantangan ketenagakerjaan yang tengah terjadi,” kata Muhaimin.
Pada Sidang ILC tahun ini, delegasi Indonesia yang dipimpin Menakertrans Muhaimin Iskandar mengirimkan delegasi untuk hadir dan aktif dalam pembahasan 4 (empat) komite yaitu , Komite Aplikasi Standar (Commite on the Application of Standards) dan Komite Penyusunan Standar Ketenagakerjaan ILO Mengenai Kerja Paksa (Konvensi ILO No. 29) Sebagai Standar Pelengkap dari Konvensi ILO dimaksud (Commite on Suplementing the Forced Labour Convention, 1930 (No.29), Standard setting).
Adapun dua komite lainnya adalah Komite Penyusunan Standar Ketenagakerjaan ILO Mengenai Transisi dari Ekonomi Informal ke Formal, dan Komite Diskusi Berulang Mengenai Tujuan Strategis Kesempatan Kerja
“Delegasi Indonesia berkomitmen melaksanakan tugas secara optimal dengan mengikuti persidangan secara seksama dan dapat memberikan usulan dan masukan yang konstruktif untuk kepentingan pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia khususnya dan internasional pada umumnya, “ kata Muhaimin.
Seperti telah diketahui sebelumnya, pada tahun ini terdapat agenda khusus ILC yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu pada pertemuan tahun ini dilakukan pemilihan anggota Badan Eksekutif (Governing Body) ILO untuk periode 2014-2017 yang dilaksanakan setiap 3 (tiga) tahun sekali.
Governing Body memiliki tugas untuk mengambil keputusan dalam kebijakan ILO, memutuskan agenda Konferensi Ketenagakerjaan Internasional , mengadopsi rancangan program dan anggaran organisasi untuk diajukan ke konferensi, serta memilih Direktur Jenderal ILO.
Pemilihan anggota Badan Eksekutif ini dilaksanakan pada hari Senin, 2 Juni 2014 pukul 17.15 waktu setempat atau Senin tengah malam waktu Indonesia. Perwakilan delegasi Indonesia yang melakukan vote adalah Dirjen Pembinaan Hubungan Indsutial dan jaminan Sosial ketenagakerjaan (PHI dan Jamsos) Kemnakertrans R. Irianto Simbolon dan Deputy Permanent Representative PTRI Jenewa, Duta Besar Edi Yusup.
Hasilnya, Pemerintah Indonesia kembali dipercaya untuk menjadi anggota Governing Body (Badan Eksekutif) dari International Labor Organitation (Organisasi Perburuhan Internasional /ILO) untuk periode 2014-2017.
Proses terpilihnya kembali Indonesia dalam pemilihan anggota Badan Eksekutif ILO ini dipastikan setelah sebanyak 185 negara anggota ILO memberikan suara untuk memilih 38 negara sebagai anggota Badan Eksekutif yang akan bertemu 3 kali setahun pada bulan Maret, Juni, dan Oktober.
Sebelum diajukan dalam pemilihan ini, pencalonan Indonesia telah mendapatkan dukungan dari negara-negara anggota ASEAN dan seluruh negara-negara kawasan Asia dan Pasifik.
Dengan terpilihnya kembali Indonesia sebagai anggota Governing Body, maka ini berarti Indonesia akan menjabat selama enam tahun berturut-turut sebagai anggota Governing Body sejak tahun 2011. (adv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SPPI Tak Pernah Beri Dukungan ke Prabowo-Hatta
Redaktur : Tim Redaksi