Terbanyak di Sumatera, Pertamina Tambah Lokasi BBM Satu Harga

Minggu, 17 Februari 2019 – 04:44 WIB
Bahan bakar minyak (BBM) yang disiapkan Pertamina. Foto dok Humas Pertamina

jpnn.com, SUMATERA UTARA - Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mendapat amanah menyalurkan BBM Satu Harga dengan lokasi terbanyak di Sumatera.

Dari 125 lembaga penyalur BBM Satu Harga nasional, 22 terdapat di Sumatera bagian Utara (Sumbagut). Jumlah ini terbanyak ketiga setelah Papua dan Kalimantan.

BACA JUGA: Pertamina Turunkan Harga Avtur

Tahun ini, akan ditambah lagi dua lembaga penyalur BBM Satu Harga di kepulauan Nias. Sebelumnya, selama periode 2017 sampai dengan 2018, total sebanyak enam lokasi BBM Satu Harga sudah beroperasi di sana.

Rata-rata penyaluran sebanyak 400 Kilo Liter (KL) Premium dan 180 KL Solar per bulan.

BACA JUGA: Saingi Pertamina, BP - AKR Targetkan Operasikan 350 SPBU di Indonesia

General Manager Pertamina MOR I, Agustinus Santanu Basuki, mengungkapkan tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan aksesibilitas dan ketersediaan BBM ke wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) di Sumbagut.

"Moda transportasi penyaluran menggunakan moda darat dan laut. Untuk moda darat, medan yang cukup berat dan kondisi keamanan di jalan merupakan tantangan yang harus dihadapi. Sehingga perlu pengamanan khusus dari TNI/Polri. Sedangkan untuk moda laut, kondisi cuaca dan ombak yang ekstrem seringkali menjadi tantangan yang harus kami hadapi," ujar Santanu.

BACA JUGA: Menhub: Harga Avtur Diharapkan Turun, Jangan Terlalu Tinggi

Tahun lalu, Pertamina MOR I menyalurkan rerata 904 KL Premium dan 865 KL Biosolar per bulan ke seluruh lembaga penyalur BBM Satu Harga di wilayah Sumbagut.

Meliputi tiga lokasi di Provinsi Aceh, lima lokasi di Sumatera Utara, enam lokasi di Sumatera Barat, satu lokasi di Provinsi Riau, serta tujuh lokasi di Provinsi Kepulauan Riau.

“Sebelum adanya proram BBM Satu Harga, Harga BBM berkisar Rp. 9.000 hingga Rp10 ribu per liter. Dengan program ini, harga BBM turun menjadi Rp 6.450 untuk Premium dan Rp 5.150 untuk Solar,” imbuh Santanu.

Menurunnya harga BBM, bakal berdampak pada geliat ekonomi masyarakat. Di wilayah Kepulauan Nias, misalnya. Masyarakat Nias yang mayoritas adalah nelayan, kini dapat melaut dengan biaya lebih efisien dan lancar.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Disarankan Izinkan Kompetitor Pertamina Jual Avtur


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler