Begini Respons Mas Rahmad Handoyo Soal Izin Vaksin untuk Anak

Selasa, 02 November 2021 – 19:25 WIB
Ilustrasi - Vaksin COVID-19. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyambut positif terbitnya izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (UEA) vaksin Sinovac buatan Bio Farma untuk anak usia 6-11 tahun.

"Ini adalah kabar gembira yang melegakan hati karena sesungguhnya vaksin untuk anak sudah lama ditunggu-tunggu," kata Rahmad kepada wartawan di Jakarta, Selasa (2/11).

BACA JUGA: Negara Arab Ini Bakal Suntikkan Vaksin Pfizer kepada Anak-Anak

Legislator PDI Perjuangan menyebut percepatan vaksinasi bisa berjalan cepat dengan keluarnya UEA bagi vaksin Sinovac untuk anak 6-11 tahun.

Selanjutnya, orang tua bisa sedikit lega melepaskan anak-anaknya mengikuti proses belajar secara tatap muka di sekolah.

BACA JUGA: Halalkan Segala Cara demi Tolak Vaksin, Demo sampai Ancam Bunuh Pejabat

"Berarti amunisi kita bertambah sehingga membuat kita makin kuat dalam perang melawan Covid-19," kata dia.

Rahmad meyakini keputusan menerbitkan UEA vaksin Sinovac bagi anak dlakukan dengan hati-hati. Bahkan, keputusan itu dibuat melalui penelitian panjang.

BACA JUGA: Bikin Vaksin Sendiri, Rusia Gagal Bujuk Warganya Ikut Vaksinasi

"Tentunya sudah dilakukan tahap uji klinis sehingga diyakini manfaatnya baru dikeluarkan izin," ujar dia.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny Lukito menyebut pihaknya menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak usia 6-11 tahun.

Penerbitan izin merujuk pada hasil penilaian keamanan dan kekebalan yang ditimbulkan terhadap COVID-19.

Hasil uji klinik pada anak mengedepankan aspek keamanan dan imunogenisitas.

"Aspek keamanan menunjukkan ini aman untuk anak usia 6-11 tahun," kata Penny.

Menurut Penny, laporan hasil uji klinik itu membuktikan efek samping yang muncul akibat vaksinasi serupa dengan kelompok anak usia 11-17 tahun.

"Sekitar 11-17 persen dari total subjek uji klinik," kata Penny.(ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur : Friederich
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler