Terbuka Mata karena Australia

Minggu, 26 Januari 2014 – 17:31 WIB
Nadine Angerer. Foto: www.br.de

jpnn.com - BUKAN main gembiranya pelatih Portland Thorns Paul Riley atas kedatangan Nadine Angerer ke klub juara bertahan National Women's Soccer League, Amerika Serikat (AS), yang dirinya tangani tersebut. Sebab, Riley menganggap Angerer yang mulai bergabung Maret mendatang tersebut adalah kiper dengan kemampuan eksepsional dalam segala lini.

"Ini menunjukkan ambisi kami menjadi klub top. Kami sangat merasa terhormat Nadine bisa bergabung," kata Riley dalam pernyataan resmi di situs klub sebagaimana dikutip Associated Press sehari setelah Angerer dipilih sebagai pesepak bola perempuan terbaik dunia pada 13 Januari lalu.

BACA JUGA: Nadine Angerer Biasa Latihan Bareng Tim Putra

Tetapi, pihak yang patut diberi ucapan terima kasih oleh Thorns atas kesuksesan mendapat Angerer tersebut adalah Brisbane Roar. Sebab, klub W-League, Australia, itulah yang berhasil menarik Angerer untuk mau bermain di luar Eropa.

Sebelumnya, karir kiper kelahiran Lohr, 10 November 1978, tersebut mayoritas dihabiskan di negara asal, Jerman. Hanya sekali, pada 2008, penjaga gawang setinggi 175 sentimeter itu bermain di luar Jerman. Yakni, di klub Swedia, Djurgardens IF.

BACA JUGA: Lagi, Ribuan Warga Brazil Unjuk Rasa Tolak Piala Dunia

Selama ini para pesepak bola perempuan Jerman memang dikenal sulit dibujuk untuk meninggalkan negara mereka. Legenda juara Eropa delapan kali, Birgit Prinz, misalnya, hanya sekali bermain di luar Jerman. Begitu pula halnya dengan Ariane Hingst. Kerstin Garefrekes justru sampai pensiun tetap di kampung halaman.

Adalah Tameka Butt, pesepak bola perempuan Australia, yang pertama mendorong Angerer untuk mencicipi persaingan di W-League yang berlangsung pada November-Februari. Yaitu, ketika mantan pemain Roar yang berposisi gelandang itu bergabung dengan Angerer di Frankfurt pada Februari 2013.

BACA JUGA: Jadwal Live TV Sepakbola 26-27 Januari

"Dia (Butt) sangat antusias bercerita tentang begitu banyak hal positif terkait dengan Liga Australia yang akhirnya membuka mata saya. Saya pun jadi tertarik. Tentu saja, dia juga memaksa saya untuk bergabung dengan Brisbane Roar," ujar Angerer lantas tertawa sebagaimana dilansir situs resmi Brisbane Roar. (c14/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mata Jadi Matic, Anderson Jadi Andow


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler