jpnn.com - SANKT-POELTEN - Seorang remaja berusia 14 tahun yang terbukti bersalah mencoba membom sebuah stasiun kereta api di Vienna, Austria divonis dalam persidangan delapan bulan penjara. Selain itu, terdakwa bernama Mertkan G tersebut diberi hukuman tambahan 16 bulan karena memiliki hubungan dengan kelompok radikal ISIS.
Dalam berkas tuntutan, remaja yang pindah dari Turki ke Austria pada 2007 itu merancang serangan tersebut sebelum bergabung ke ISIS di Syria.
BACA JUGA: Dicurigai Diracun, Kematian B.B King Diinvestigasi
Menurut polisi, remaja itu ditahan pada Oktober 2014 ketika hendak membeli bahan pembuat bom dan memasangnya di tempat umum.
Pengacara terdakwa, Rudolf Mayer di depan majelis hakim menyebutkan, tertuduh hanya bermain-main dengan idenya untuk membuat bom. Remaja itu ditahan sejak Januari lalu.
BACA JUGA: Mesin Pesawat Singapore Airlines Sempat Mati Saat Terbang Menuju Tiongkok
Beberapa laporan media sebelum ini menuding ISIS menjanjikan bakal membayar remaja itu sekitar USD $27.250 atau sekitar Rp355 juta sekiranya ia berhasil melakukan serangan tersebut. Bagaimana pun, laporan itu masih diragukan.
Banyak warga Austria yang mencoba dan bahkan meninggalkan negara itu untuk bergabung dengan ISIS di Irak atau Syria.
BACA JUGA: Wanita-Wanita Paling Berpengaruh di Dunia
Mengutip Kemenlu Austria, AFP menyebutkan, lebih 200 orang berhasil bergabung dengan ISIS, termasuk wanita dan remaja di bawah umur. Sebanyak 70 lagi sudah kembali ke tanah airnya dan sebagiannya ditahan sebelum diadili.(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hubungan dengan Suami Kacau, Bu Guru Ini Ajak Bocah Ingusan Indehoi
Redaktur : Tim Redaksi