jpnn.com - SURABAYA - Elektabilitas pasangan capres-cawapres bernomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) cenderung naik dalam beberapa bulan terakhir.
Survei dari lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) pada 1-7 Januari 2024 menyebutkan Anies-Cak Imin mengalami penguatan dengan raihan 34,5 persen.
BACA JUGA: Gus Imin Beber Idenya Memajukan Petani, Salah Satunya dengan Reformasi Agraria Sejati
Hasil survei itu menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di posisi pertama 42,3 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di urutan ketiga dengan 21,5 persen.
Juru bicara AMIN di Jawa Timur Fauzan Fuadi menuturkan, naiknya elektabilitas AMIN sudah diprediksi sebelumnya setelah rangkaian tahapan pilpres dilakukan.
BACA JUGA: Prihatin dengan Nasib Petani, Gus Imin Singgung Impor Pangan di Forum Laskar Santri
Anies maupun Gus Imin seperti dwitunggal. “Keduanya mampu merebut hati masyarakat, termasuk juga kalangan muda yang ingin adanya gerakan perubahan di Indonesia,” kata Fauzan, Jumat (12/1).
Dia mengatakan Anies dan Gus Imin bisa diterima oleh berbagai kalangan.
BACA JUGA: Anies Menapaktilasi Jejak Para Penyebar Islam di Barus
“Mas Anies dan Gus Imin juga tampil segar penuh inovasi di media sosial,” ujar Fauzan.
Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor kaget dengan kenaikan elektabilitas AMIN dalam satu bulan menjelang Pemilu 2024. Menurutnya, hal tersebut dikarenakan adanya diversifikasi dari basis pendukung tradisional Anies Baswedan.
Faktor utamanya karena strategi Anies memilih Gus Imin sebagai calon wakil presiden.
Firman menyatakan pemilihan Gus Imin sebagai pendamping Anies merupakan bagian dari cara memperluas basis suara mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Strategi tersebut terbukti paten. “Kemungkinan akan berbeda jika Anies tidak memilih Gus Imin sebagai wakilnya. Gus Imin banyak membawa manfaat secara politis bagi Anies,” katanya. (*/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan