Terbukti Korupsi, Desi Arryani Cs Dikirim ke Penjara

Jumat, 21 Mei 2021 – 17:38 WIB
Ilustrasi KPK. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjebloskan tiga mantan pejabat PT Waskita Karya ke lembaga pemasyarakatan (lapas), setelah vonis ketiga terpidana itu berkekuatan hukum tetap.

Ketiga terpidana itu sebelumnya dinyatakan hakim terbukti melakukan tindak pidana korupsi dalam pelaksanaan subkontraktor fiktif pada 41 proyek yang dikerjakan PT Waskita Karya.

BACA JUGA: Tim Tabur Kejaksaan Agung Beraksi Lagi, Buron Kasus Pembalakan Liar Ini Akhirnya Dijebloskan ke Penjara

Ketiga terpidana itu ialah mantan Kepala Divisi III/Sipil/II PT Waskita Karya Desi Arryani, eks Kepala Proyek dan Kepala Bagian Pengendalian pada Divisi III/Sipil/II PT Waskita Karya, serta bekas Kepala Bagian Keuangan dan Risiko Divisi II PT Waskita Karya Yuly Ariandi Siregar.

Desi Cs terbukti melanggar Pasal 3 Juncto Pasal 18 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tipikor sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tipikor Juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP Juncto Pasal 65 Ayat 1 KUHP.

BACA JUGA: Eks Kalapas Sukamiskin Ditahan KPK Karena Jual Beli Fasilitas

"Kamis, Jaksa Eksekusi KPK Andry Prihandono telah melaksanakan putusan PN Tipikor," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam siaran pers, Jumat (21/5).

Terpidana pertama ialah Desi. Mantan Direktur Utama PT Jasa Marga itu dijebloskan Lapas Kelas II A Tangerang. Desi akan menjalani pidana penjara selama empat tahun.

BACA JUGA: Firli Bahuri Pastikan KPK Akan Terus Mengejar Azis Syamsuddin

Desi terbukti melakukan tindak pidana korupsi sebanyak Rp 3.415.000.000 dalam pelaksanaan subkontraktor fiktif pada 41 proyek yang dikerjakan PT Waskita Karya.

Selain pidana badan, Desi Arryani juga dikenai kewajiban membayar denda Rp 200 juta, dengan ketentuan apabila tidak dibayar maka diganti dengan kurungan dua bulan.

Desi juga dijatuhi pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti Rp 3.415.000.000,00.

Ali Fikri mengatakan saat ini Desi telah selesai melakukan pembayaran uang pengganti tersebut melalui rekening penampungan KPK.

Selain Desy, KPK juga mengeksekusi Fakih Usman ke Lapas Kelas I Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat. Fakih dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama.

Fakih akan menjalani pidana penjara selama enam tahun, dikurangi selama berada dalam tahanan. Terpidana juga dibebani membayar denda Rp 200 juta, dengan ketentuan apabila tidak dibayar maka diganti dengan kurungan dua bulan.

Selain itu, Fakih juga turut dijatuhi hukuman tambahan berupa pembayaran uang pengganti Rp 5.970.586.037, selambat-lambatnya sebulan setelah putusan memperoleh kekuatan hukum tetap.

Fikri menjelaskan apabila dalam waktu tersebut tidak dibayar maka harta benda terpidana disita dan dilelang untuk menutupi uang pengganti dimaksud.

“Apabila uang pengganti tidak dibayar maka dipidana dengan pidana penjara selama dua tahun," kata Fikri.

Kemudian, Yuly Ariandi Siregar, juga dijebloskan ke Lapas Kelas I Sukamiskin untuk menjalani pidana penjara tujuh tahun dikurangi selama berada dalam tahanan.

"Terpidana telah dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dan juga dibebani membayar denda sebesar Rp 200 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama dua bulan," kata Fikri.

Terpidana juga dijatuhi pidana tambahan uang pengganti Rp 47.166.931.587 selambat-lambatnya sebulan setelah putusan memperoleh kekuatan hukum tetap.

Menurut Fikri, apabila dalam waktu tersebut tidak dibayar, maka harta benda terpidana disita dan dilelang untuk menutupi uang pengganti dimaksud.

“Apabila uang pengganti tidak dibayar maka dipidana dengan pidana penjara selama dua tahun dan enam bulan," pungkas dia. (tan/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler