TERBUKTI! Prajurit TNI Lebih Atraktif Saat Lestarikan Tarian Adat Kasuari Papua

Selasa, 08 Maret 2016 – 20:41 WIB
Komandan Pos Bompay, Lettu Inf. Karno bersama-sama masyarakat saat pentas tarian adat Kasuari asal Papua, Selasa (8/3). Tarian ini biasanya dilaksanakan pada ada acara serah-serahan mas kawin bila pihak pria ingin melamar seorang wanita. FOTO: DOK.TNI for JPNN.com

jpnn.com - JAYAPURA – Prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 406/Candra Kusuma, Purbalingga, Jawa Tengah, yang tengah melaksanakan tugas pengamanan di perbatasan RI-PNG menggelar Tarian Adat Kasuari asal Papua, Selasa (8/3).

Tarian ini dibawakan oleh Komandan Pos Bompay, Lettu Inf. Karno bersama-sama masyarakat. Tarian ini biasanya dilaksanakan pada ada acara serah-serahan mas kawin bila pihak pria ingin melamar seorang wanita.

BACA JUGA: Segera Klik! Update Prakiraan Cuaca di Titik GMT Besok Pagi

Kepala Bidang Penerangan Umum (Kabidpenum) Pusat Penerangan TNI, Kolonel Czi Berlin G, menuturkan bahwasanya selain tugas pokok melaksanakan pengamanan, seluruh prajurit Satgas Yonif 406/Candra Kusuma dibawah pimpinan Letkol Inf Aswin Kartawijaya sebagai Komandan Satgas, turut berpatisipasi dalam melestarikan kearifan budaya dan adat istiadat Papua yang ada di wilayah perbatasan RI-PNG. Salah satunya adalah Tarian Adat Kasuari.

Menurut Berlin, Indonesia merupakan negara yang luas dan negara kepulauan terbesar, dikarenakan negara kepulauan dan struktur geografi, demografi dan kondisi sosial yang berbeda-beda di setiap daerah tersebutlah, maka Indonesia kaya akan adat istiadat dan budaya yang berbeda-beda di setiap daerah yang menjadi kearifan budaya lokal di daerahnya masing-masing.

BACA JUGA: 60 Persen Anggota DPR RI Diduga Belum Laporkan Kekayaan

Pada kenyataannya, kata Berlin, sekarang banyak masyarakat kita yang secara tidak sadar melupakan adat istiadat dan budaya daerah, terutama para pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa.

“Banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya yaitu pesatnya perkembangan teknologi dan masuknya hal-hal negatif budaya asing. Bila hal tersebut dibiarkan dan tidak kita sikapi, maka bisa saja adat istiadat dan budaya yang kita miliki tinggal cerita dan bahkan sejarahnya pun bisa hilang oleh karenanya Tarian Kasuari ini perlu dipelajari dan dilestarikan,” kata Kolonel Berlin.(fri/jpnn)

BACA JUGA: Zulkifli Hasan: Kalau Ini Terus Terjadi, Hancur Negara Kita

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Jerat Petinggi Perusahaan BUMN Penerima Hadiah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler