jpnn.com, MALANG - Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Malang, Jatim mencatat ada sebanyak 432 orang penderita HIV/AIDS di kota tersebut.
Jumlah tersebut didominasi oleh kelompok usia di rentang 25 hingga 49 tahun dengan jumlah 284 orang penderita.
“Lalu usia 20 hingga 24 tahun sebanyak 63 orang, disusul usia di atas 50 tahun sebanyak 60 orang,” ujar Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni dalam acara Sosialisasi bahaya narkoba dan HIV/AIDS.
Selain itu kata Ida, ada juga penderita HIV/AIDS di rentang usia empat tahun sebanyak 10 orang.
BACA JUGA: Kejagung Garap Dua Mantan Pejabat Kemenkes Terkait Korupsi Obat AIDS dan PMS
Kemudian di rentang usia lima hingga 14 tahun sebanyak enam orang. Lalu usia 15 hingga 19 tahun sebanyak sembilan orang.
Ida mengatakan dari data tersebut, kebanyakan penderita HIV/AIDS didominasi oleh usia muda. Dia mengatakan perlu langkah preventif untuk mencegah anak muda terinfeksi virus tersebut.
BACA JUGA: Siti Nadia: HIV/AIDS Tak Boleh Luput dari Perhatian di Masa Pandemi
“Ini menjadi tugas kita bersama, tidak hanya pemerintah tapi juga keluarga, masyarakat dan terpenting diri sendiri untuk menyadari betapa bahayanya HIV/AIDS dan narkoba,” tegasnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), jumlah anak muda di Kota Malang dengan rentang usia 16 hingga 30 tahun sebanyak 204 ribu jiwa lebih.
“Maka dari itu untuk membangun generasi muda bangsa dalam sosialisasi bahaya narkoba dan HIV/AIDS ini kami menghadirkan 60 orang pemuda dari tiap kelurahan dan organisasi kepemudaan di Kota Malang,” ujar Ida.
Ida mengatakan setelah dilakukan pembekalan melalui sosialisasi bahaya narkoba dan HIV/AIDS, para tokoh pemuda tersebut bisa memberika edukasi kepada rekan seusianya.
Disporapar Kota Malang juga akan melakukan pembinaan untuk generasi muda. Pelaksanaan pembinaan tersebut dilakukan dengan mendata jumlah warga usia muda melalui aplikasi yang dirancang Disporapar Kota Malang.
“Kami sudah membuat aplikasi, yang memuat data pemuda, organisasi kepemudaan, kegiatan-kegiatan di bidang kepemudaan dan potensi-potensi pemuda lainnya sehingga dengn aplikasi ini memudahkan masyarakat untuk mengakses potensi pemuda,” katanya. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia