Terdakwa Kasus Sapi Membela Diri

Rabu, 19 Juni 2013 – 15:46 WIB
Terdakwa Direktur PT Indoguna Utama Juard Effendi (belakang) membacakan pembelaan pada sidang lanjutan kasus dugaan suap pengurusan kuota impor sapi di Kementrian Pertanian di Pengadilan Tipokor, Jln Rasuna Sahid, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (19/6). Foto: Ricardo JPNN
JAKARTA -- Terdakwa dugaan korupsi suap pengurusan kuota impor sapi, Direktur PT Indoguna Utama, Aria Abdi Effendi dan Juard Effendi, membacakan nota pembelaan, pada persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (19/6).

Aria yang juga Direktur Operasional PT Indoguna Utama, terlebih dahulu membacakan pembelaan pribadinya berjudul "Sumbangan Kemanusiaan Berbuah Bui".

Dalam pledoinya, Aria alias Dio menyatakan sangat kasihan dengan ibundanya, Maria Elisabeth Liman yang berjuang sendiri membangun usaha PT Indoguna Utama sejak perceraian dengan ayahnya, almarhum Rusli Effendi.

Sejak 1986, Aria memutuskan ke Jakarta dari Makassar untuk membantu ibunya di PT IU. Awalnya hanya sebagai staf gudang, dan  sekarang menjabat Direktur Operasional PT IU. Dia mengatakan, sejak terkena kasus ini, PT IU yang memiliki lebih 2000 karyawan, mulai terguncang dalam hiruk pikuk politik dan hukum.

"Karena perkara ini, saya dan paman saya (Juard) menjadi terdakwa dan penghuni tahanan yang sangat menderita dan nestapa," kata Aria, di hadapan Majelis Hakim Tipikor.

Tak hanya itu, Aria menyatakan, keluarganya juga terguncang, karena tidak ada selain dirinya yang mencari nafkah untuk keluarganya.

"Tambah nestapa lagi ketika pahlawan saya, mama saya yang perkasa ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Aria, sambil menangis. Ia pun kemudian sempat berhenti sejenak membacakan pledoi.

Ia melanjutkan, sungguh sangat kejam dunia usaha dan hukum di Indonesia. Karena, mencampuradukkan dunia usaha dan politik."Kami semua hanya pengusaha bukan politikus," kata Aria.

"Kami bertanggungawab terhadap kehidupan keluarga dan 2000 karyawan Indoguna dan keluarganya. Tidak terbersit sedikit pun dalam hati kami untuk menjadi politikus karena bukan bidang kami," tambahnya.Dia mengaku tak pernah membayangkan dunia penjara dan hukum yang kejam. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Garap Dosen UI

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler