JAKARTA - Anggota DPR periode 1999-2004 yang menjadi terdakwa penerimaan travellers chaque pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI), Poltak Sitorus, meninggal dunia di Rumah Tahanan Negara (Rutan) LP CipinangPoltak diduga meninggal akibat serangan jantung.
Pengacara Poltak, Petrus Selestinus, mengungkapkan bahwa kliennya meninggal sekitar pukul 10.15 hari ini
BACA JUGA: Sutanto: BIN jadi Lembaga Negara atau Tidak, Sama Saja!
"Diduga beliau terkena serangan jantung,” kata Petrus, Selasa (24/5) siang.Kepala Rutan (Karutan) LP Cipinang, Edi Kurniadi yang dihubungi secara terpisah mengatakan, Poltak sempat diperiksa oleh dokter di Rutan
BACA JUGA: Pramono: KPK Harus Proaktif Usut Nazaruddin
Senada dengan Petrus, Edi juga mengatakan bahwa kemungkinan Poltak terkena serangan jantung
"Lagi main tenis meja
BACA JUGA: Tertutup, Pertemuan SBY dan Tujuh Pimpinan Lembaga Negara
Sehabis itu kemungkinan karena JantungSempat dikasih bantuan pernafasanSebelumnya nggak kelihatan sakitSehat-sehat saja," ujarnya.Selanjutnya, almarhum dibawa ke kediamannya di Jalan Flamboyan No 80, Srengseng Sawah, Jakarta Barat untuk disemayamkanPoltak yang kini menjadi politisi Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) itu pada 11 April lalu didakwa menerima suap dari Nunun Nurbaeti terkait pemilihan DGS BI pada 2004 yang dimenangi Miranda Gultom
Saat masih menjadi tersangka, Poltak pernah meminta KPK memeriksa mantan Presiden RI yang juga Ketua Umum PDIP, Megawati SoekarnoputriAlasannya, karena pemilihan Miranda Gultom merupakan garis kebijakan partai.
Sebelumnya, rekan Poltak dari FPDIP yang juga terseret kasus TC, Jefry Tongas Lumbanbatu, juga meninggal saat masih berstatus tersangkaJeffrey Tongas meninggal akibat serangan jantung pada 12 November 2010 silam.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirikan PT Anak Negeri, Nazaruddin Pasti Kenal Rosa
Redaktur : Tim Redaksi