Terdengar Teriakan Kuat Sebelum Agus Meregang Nyawa

Kamis, 07 April 2022 – 17:52 WIB
Ilustrasi - Agus Pande Hermawan meregang nyawa, dua temannya tak berdaya untuk menolong. Ilustrasi Foto: dok JPNN.com

jpnn.com, GILIMANUK - Teriakan keras menggema, tepat sebelum Agus Pande Hermawan tewas digulung ombak.

Agus tewas pada Selasa (5/4) malam.

BACA JUGA: Tawuran Sarung Berujung Maut, Remaja 14 Tahun Tewas Mengenaskan

Dilansir dari JPNN Bali (bali.jpnn.com), warga Banjar Kaleran Kaja, Desa Yehembeng, Mendoyo, Jembrana, ini tewas tenggelam saat menembak ikan di perairan Gilimanuk, masuk area Selat Bali.

Lokasi korban tewas tepat berada di belakang Jembatan Timbang, Cekik, Gilimanuk, Jembrana, yang dikenal memiliki arus kuat.

BACA JUGA: Petugas Dishub Makassar Tewas Ditembak OTK, 1 Wanita Diamankan Polisi, Siapa Dia? 

“Korban ditemukan sudah meninggal. Jenazahnya langsung dievakuasi ke rumah duka,” ujar Kapolsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk Kompol Gusti Putu Dhrarmanatha kepada awak media.

Insiden yang menimpa korban bermula saat mencari ikan dengan cara menembak di perairan setempat, Selasa petang.

BACA JUGA: S Tewas Ditembak Polisi, Propam Polda Kalsel Lakukan Penyelidikan

Korban mencari ikan bersama temannya, Gusti Putu Astra Wiadnyana (31) warga Banjar Kaleran, dan Gusti Komang Nanda Putra (37) warga Banjar Munduk Anggrek Kelod, Desa Yehembeng.

Di lokasi kejadian, mereka berburu ikan di perairan setempat dengan cara berpencar.

Jarum jam menunjukkan pukul 20.00 WITA, Gusti Putu Astra Wiadnyana dan Gusti Komang Nanda Putra mendadak mendengar teriak minta tolong.

Diduga dari teriakan Agus Pande Hermawan.

Kedua saksi tidak berdaya untuk melakukan pertolongan lantaran lokasi korban tenggelam berada di area palung yang cukup dalam.

Keduanya kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek KP3 Pelabuhan Gilimanuk dan Pos Polair Gilimanuk.

“Saksi mengatakan biasa menembak ikan di perairan setempat. Biasanya hanya di pinggir perairan."

"Hanya saja pada saat kejadian, mereka agak ke tengah karena air laut sedang surut,” ujarnya.

Saat bantuan datang, seorang nelayan tidak dikenal menemukan korban tengah mengapung.

Nelayan itu kemudian membawa korban ke pinggir pantai.

Korban langsung dilarikan ke Puskesmas II Melaya untuk mendapatkan penanganan medis.

Namun, dari hasil pemeriksaan tim medis, korban sudah meninggal dunia.

Hal itu ditandai dengan korban tidak lagi bernafas, tidak ada detak nadi, suhu badan dingin, keluar busa pada hidung dan mulut.

Meski sempat dilakukan pijat jantung, tetapi tidak ada respons dari korban.

“Dari pemeriksaan tim medis, korban dipastikan sudah meninggal,” paparnya.(lia/jpnn)


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler