JAKARTA - Sesaat setelah penetapan Anas Urbaningrum sebagai tersangka, kediaman ketua umum DPP Partai Demokrat itu seketika menjadi ramai. Sejumlah pengurus PD terus berdatangan ke rumah Anas di Jalan Teluk Langsa, Duten Sawit, Jakarta Timur.
Di antara yang tampak hadir dalah Wasekjen DPP PD Saan Mustopa, Ketua DPP Umar Arsal, dan beberapa pengurus lainnya. Kuasa hukum Anas, Firman Wijaya juga langsung merapat ke rumah mantan ketua umum PB HMI itu.
Wajah-wajah tegang terlihat dari mereka yang hadir. "Nanti, nanti, semua akan kami bicarakan dulu," kata Firman Wijaya sesaat setelah turun dari mobilnya.
Dia hanya menyatakan bahwa ada banyak hal yang tidak lazim dalam proses hukum yang dihadapi kliennya. Salah satunya, dia menyinggung soal bocornya surat perintah penyidikan (sprindik) KPK sebelum ada keputusan resmi." "Selama karir saya, ini baru pertama kali, ini aneh, seakan ada sesuatu," katanya.
Wasekjend Partai Demokrat Saan Mustopa didampingi Ketua DPP Bidang Komunikasi Publik I Gede Pasek, serta Ketua DPP Bidang Bencana, Umar Arsyal tadi malam memberikan keterangan pers.
"Mas Anas sangat mengahrgai dan menghormati proses hukum, karena nagera ini bukan negara kekuasaan. Sampai saat ini mas Anas masih bingung, ini peristiwa politik atau peristiwa hukum," katanya.
"Selanjutnya, kata dia, Anas pasti akan melakukan upaya hukum. "Nanti pasti mencari keadilan, menemukan kebenaran, dan akan membangun momentum buat kebaikan negera ke depan," tandasnya.
Selain itu, dia juga mengungkapkan kalau hari ini rencananya Anas akan menggelar jumpa pers. Apakah sudah komunikasi dengan Majelis Tinggi "Saya tidak tahu kalau itu," ujar Saan.
Bukan hanya didatangi para pengurus PD, rumah Anas tadi malam juga dipadati warga sekitar. Sebagian mereka hanya ingin melihat langsung suasana kediaman pria asal Blitar, Jatim itu pasca ditetapkan sebagai tersangka.
Sejak sekitar maghrib, sejumlah jurnalis sudah datang. Saat itu, terdengar dari luar, suara beberapa orang melantunkan dzikir dari dalam rumah secara bersama-sama.
Hingga malam hari, Anas dan keluarganya belum bisa dipastikan tetap ada di rumah atau di luar. Para penjaga secara ketat menyeleksi orang-orang yang berniat masuk ke rumah." "Tapi, Mas Anas akan tetap di Indonesia, tidak akan ke mana-mana," jamin Firman.
Sementara itu, rumah orang tua Anas di Blitar, Jatim tadi malam tampak lengang. Menurut para tetangga, ibunda Anas, Hj Sriati dan kakak sulung Anas, Agus Nasiruddin sejak Kamis (21/2) berangkat ke Jakarta.
Sementara, yang ada di rumah hanya Kholis, adik Anas. Meski demikian, pintu rumah yang berada di Desa Ngaglik, Srengat, Blitar itu tadi malam tertutup rapat. (dyn/jpnn/nw)
Di antara yang tampak hadir dalah Wasekjen DPP PD Saan Mustopa, Ketua DPP Umar Arsal, dan beberapa pengurus lainnya. Kuasa hukum Anas, Firman Wijaya juga langsung merapat ke rumah mantan ketua umum PB HMI itu.
Wajah-wajah tegang terlihat dari mereka yang hadir. "Nanti, nanti, semua akan kami bicarakan dulu," kata Firman Wijaya sesaat setelah turun dari mobilnya.
Dia hanya menyatakan bahwa ada banyak hal yang tidak lazim dalam proses hukum yang dihadapi kliennya. Salah satunya, dia menyinggung soal bocornya surat perintah penyidikan (sprindik) KPK sebelum ada keputusan resmi." "Selama karir saya, ini baru pertama kali, ini aneh, seakan ada sesuatu," katanya.
Wasekjend Partai Demokrat Saan Mustopa didampingi Ketua DPP Bidang Komunikasi Publik I Gede Pasek, serta Ketua DPP Bidang Bencana, Umar Arsyal tadi malam memberikan keterangan pers.
"Mas Anas sangat mengahrgai dan menghormati proses hukum, karena nagera ini bukan negara kekuasaan. Sampai saat ini mas Anas masih bingung, ini peristiwa politik atau peristiwa hukum," katanya.
"Selanjutnya, kata dia, Anas pasti akan melakukan upaya hukum. "Nanti pasti mencari keadilan, menemukan kebenaran, dan akan membangun momentum buat kebaikan negera ke depan," tandasnya.
Selain itu, dia juga mengungkapkan kalau hari ini rencananya Anas akan menggelar jumpa pers. Apakah sudah komunikasi dengan Majelis Tinggi "Saya tidak tahu kalau itu," ujar Saan.
Bukan hanya didatangi para pengurus PD, rumah Anas tadi malam juga dipadati warga sekitar. Sebagian mereka hanya ingin melihat langsung suasana kediaman pria asal Blitar, Jatim itu pasca ditetapkan sebagai tersangka.
Sejak sekitar maghrib, sejumlah jurnalis sudah datang. Saat itu, terdengar dari luar, suara beberapa orang melantunkan dzikir dari dalam rumah secara bersama-sama.
Hingga malam hari, Anas dan keluarganya belum bisa dipastikan tetap ada di rumah atau di luar. Para penjaga secara ketat menyeleksi orang-orang yang berniat masuk ke rumah." "Tapi, Mas Anas akan tetap di Indonesia, tidak akan ke mana-mana," jamin Firman.
Sementara itu, rumah orang tua Anas di Blitar, Jatim tadi malam tampak lengang. Menurut para tetangga, ibunda Anas, Hj Sriati dan kakak sulung Anas, Agus Nasiruddin sejak Kamis (21/2) berangkat ke Jakarta.
Sementara, yang ada di rumah hanya Kholis, adik Anas. Meski demikian, pintu rumah yang berada di Desa Ngaglik, Srengat, Blitar itu tadi malam tertutup rapat. (dyn/jpnn/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anas Harus Mundur, Langkah PD Tunggu SBY
Redaktur : Tim Redaksi