Terduga Teroris Dikubur Malam, Ratusan Pelayat Datang, Entah dari Mana

Senin, 14 November 2016 – 08:10 WIB
Makam. Ilustrasi dok.JPNN.com

jpnn.com - POSO – Satgas operasi Tinombala berhasil menembak mati Suharyono alias Yono Sayur alias Pak Hibban, Kamis (10/11).

Jenazah anak buah Santoso (alm) itu dikuburkan Sabtu malam (12/11).

BACA JUGA: Ibu Asyik Pacaran, Putrinya Diperkosa Pegawai Restoran

Pemakaman dilakukan di pekuburan Islam Lawanga, Kecamatan Poso Kota, Kabupaten Poso.

Jenazah dikuburkan sekitar pukul 22.30 Wita setelah jenzah pria yang akrab di sapa Yono Sayur ini diserahterimakan oleh Polda Sulteng ke pihak keluarga di RS Bayangkara Palu, Sabtu (10/11) sore.

BACA JUGA: Antara Bom Gereja di Samarinda dan Aliran Aneh

Sebelum dimakamkan, jenasah anak buah Ali Kalora ini disemayamkan sesaat di rumahnya di Kelurahan Sayo, Kecamatan Poso Kota Selatan.

Proses pemakaman Yono Sayur dipadati oleh ratusan massa (pelayat) sejak di rumah duka hingga ke lokasi (kubur) pemakaman.

BACA JUGA: Lurah Cibadak: Banjir Sekarang Tidak Tanggung-Tanggung

Tak tahu persis dari mana saja asal kedatangan ratusan pelayat di prosesi pemakaman Yono Sayur.

Namun diperkirakan, para pelayat berasal dari berbagai wilayah di Kecamatan Poso Kota, Poso Pesisir, Lage dan Touna.

Tak ada bincang dan bisik-bisik pelayat pada saat pemakaman. Yang terdengar nyaring hanyalah pekikan takbir sejak iring-iringan jenazah melewati jalan kota Poso menuju rumah duka hingga di pekuburan.  

Berdasarkan data kepolisian, Yono diketahui merupakan salah satu DPO teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso alias Abu Wardah.

Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi mengatakan, dengan meninggalnya Yono Sayur, sisa DPO teroris Poso sekarang tinggal 9 orang.

Satu di antara DPO yang belum tertangkap adalah Ali Kalora. Diduga Ali Kalora lah yang sekarang menjadi pemimpin dari kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang juga DPO tersisa.

Kapolda memastikan 9 orang sisa DPO yang ada masih diburu pasukan Tinombala.

“Saya imbau dan harapkan agar DPO tersisa menyerahkan diri. Itu lebih bagus dari melawan dan mati,” tutup mantan Kapolres Poso ini. (bud/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendadak...Puluhan Pengunjung Pemandian Hanyut, Dua Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler