jpnn.com, JAKARTA - Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) menyampaikan perkembangan terkait penindakan terhadap terduga teroris di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Ternyata, terduga teroris berinisial MT (49) yang ditembak mati oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri itu ialah mantan narapidana terorisme (napiter).
BACA JUGA: Dua Terduga Teroris Makassar yang Ditembak Mati sudah Rencanakan Bom Bunuh Diri
"MT merupakan mantan napi teroris yang dihukum pada tahun 2013 dan dibebaskan tahun 2016," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (16/4).
Seperti diketahui, MT tewas ditembak Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri saat hendak ditangkap di kontrakannya Jalan Manuruki 3, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Sulsel, Kamis (15/4).
BACA JUGA: Eks Napi Terorisme Sebut Teroris di Makassar dan Jakarta Kehilangan Rasa Kemanusiaan
Ramadhan menjelaskan Tim Densus 88 Antiteror melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap MT, karena melakukan penyerangan secara membabi-buta kepada petugas.
"MT melakukan perlawanan sangat agresif dengan membawa atau mengacungkan dua buah pedang yang cukup panjang dan melakukannya membabi-buta terhadap petugas," ujar Ramadhan.
BACA JUGA: Azis Syamsuddin Mencurigai Lima Jaringan Teroris Bermain di Fintech, Begini Alasannya...
MT merupakan anggota Jamaah Ansharut Dahulah (JAD) Makassar yang masuk dalam kelompok Villa Mutiara. Sebagaimana diketahui, kelompok Villa Makassar terkait dengan dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar pada 28 Maret 2021 lalu.
"Kemudian MT terlibat aksi pelemparan bom pada saat kampanye salah satu calon gubernur inisial YL," kata Ramadhan.
Tidak hanya itu, lanjut Ramadhan, MT juga pernah mengikuti kajian daulah yang dipimpin oleh ustaz berinisial B.
"MT melakukan tindakan-tindakan i'dad juga melakukan perburuan di Pangkep, juga yang bersangkutan adalah bagian dari perkumpulan yang dilakukan pengkajian-pengkajian di Yayasan Arridho di Villa Mutiara," kata Ramadhan.
Dalam penangkapan tersebut, Tim Densus 88 Antiteror Polri juga mengamankan barang bukti dua buah parang panjang milik tersangka MT.
Hingga kini, total sudah ada 31 terduga teroris di wilayah Makassar dan sekitarnya yang ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri setelah kejadian bom bunuh diri di Gereja Katedral beberapa pekan lalu. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy