Terekam CCTV, Teknisi Komputer Dibantai

Senin, 23 April 2012 – 08:54 WIB

MEDAN - Kematian Johan (32) benar-benar membuat geger warga. Pria tionghoa dan berprofesi sebagai teknisi komputer ini, berdarah-darah ditikam dua pria tak dikenal. Kejadiannya di depan warnet, Minggu (22/4) dinihari sekira pukul 01.30 WIB. Pasca menusuk pinggang kanan korban, para pelaku selanjutnya kabur menaiki sepmor. Sedangkan Johan ditinggal dalam kondisi kesakitan, hingga akhirnya tewas di rumah sakit.

Hingga tadi malam, motif pembantaian si pemuda belum jelas. Apakah terkait perampokan, dendam ataupun persaingan bisnis. Pasalnya, alamat keluarga di identitas KTP milik Johan di Jalan Keris, Kecamatan Medan Timur juga tak berhasil ditemui petugas. Beberapa masyarakat sekitar menyatakan tak mengenal Johan.
Begitu juga dengan warga di TKP, Jalan Malaka No.125 simpang Jalan Panyabungan, tepatnya di depan warnet 5IVE.

Menurut keterangan dihimpun Metro Aceh (Grup JPNN), pemilik warnet dan para pemain game online awalnya terkejut. Karena sekira pukul 01.30 WIB kemarin, mereka mendengar suara rintihan minta tolong dari balik pagar besi. Ketika dilihat keluar, ternyata sudah ada satu pria tak dikenal dalam kondisi berlumur darah di tubuh.

Sedangkan pelaku tak nampak lagi  karena telah kabur. Situasi pun semakin panik, lantaran Johan mengaduh kesakitan. Merasa keselamatan korban semakin diambang maut, saksi membawa ke rumah sakit Deli di Jalan Merbabu. Sayangnya setelah beberapa saat mendapat perawatan medis, Johan menghembus nafas terakhir. Perawat menyatakan pria tionghoa tersebut banyak kehilangan darah, akibat satu liang tusukan merobek pinggangnya.

Pasca tewas di RSU Deli, jenazah Johan dievakuasi ke RSU Pirngadi untuk menjalani visum.


Terekam CCTV

Dari amatan wartawan di TKP, proses pembantaian korban terekam jelas dari CCTV (kamera video) milik warnet dan tetangga. Namun belum jelas, motif dari penikaman ini. Petugas kepolisian Mapolresta Medan dan Polsek Medan Timur yang tiba di lokasi kejadian, selanjutnya mengamankan CCTV sebagai barang bukti.

Beberapa sumber ditemui Metro Aceh dari TKP, enggan memberi keterangan. Mereka terlihat takut dan tak mau terlibat dalam aksi pembunuhan kemarin.

"Kami bawa korban naik mobil Avanza pemilik warnet. Kondisinya kritis, tapi kami tak tau kejadian awal. Di dalam rekaman CCTV terlihat dua pelaku pembantai laki-laki bertubuh besar," ungkap saksi yang takut namanya dikorankan.

Kenal Biasa

Menurut sumber Metro Aceh, sebelum tewas dibunuh ternyata korban sudah ke warnet 5IVE pada Sabtu (21/4) sore. "Dia datang sore, tapi jam 8 malam sudah pulang. Belakangan ternyata jam 01.00 WIB datang lagi ke warnet, padahal tau udah mau tutup pukul 2 dinihari. Kemungkinan mau dirampok dan sudah diikuti pelaku," pungkas saksi.

Dalam keterangan saksi mata, Jalan Malaka nyaris setiap hari pasti ada yang kerampokan. "Disini ba nyak kejadian bang. Pasca penikaman itu, kereta korban dan HP serta barang-barang lainnya kami serahkan kepada polisi, " tambah pria mengaku bekerja sebagai karyawan swasta itu ketika ditanyai Metro Aceh di lokasi kejadian.

Kepada wartawan di TKP, Kasat Reskrim Polresta Medan Kompol Yoris mengatakan motif pembantaian ini masih diselidiki.  "Kami sita cctv untuk penyelidikan. Sedangkan BB milik korban yakni hp, sepmor dan identitas dalam dompet sudah diamankan," pungkas Yoris.(RA)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PRT asal Jawa Tengah Lompat dari Lantai Tiga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler