jpnn.com, TASIKMALAYA - Pencurian di Toko Emas Amanah, Pasar Induk Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, terekam CCTV, Senin (22/2).
Pelaku merupakan seorang wanita yang berpura-pura membeli emas di toko tersebut.
BACA JUGA: Innalillahi, AKBP Teguh Purwanto Meninggal Dunia
Aksi pencurian terjadi di pagi hari ketika toko emas baru dibuka oleh pemiliknya.
“Kejadiannya sekitar pukul 08.30 pagi. Kami baru saja membuka toko,” ujar pemilik Toko Emas Amanah Asep Supyan kepada wartawan.
BACA JUGA: Desika Putri Dibunuh, Jasadnya Dibungkus Plastik
Menurut dia, ketika dirinya sedang membersihkan etalase, ada seorang konsumen perempuan yang masuk dan melihat-lihat emas.
“Seperti biasa dia melihat-lihat dulu dan kami pun melayaninya dengan baik tanpa ada rasa curiga,” ujarnya.
Namun, lanjut dia, tidak sampai 10 menit setelah memilih dan melihat perhiasan, tiba-tiba konsumen tersebut terburu-buru pergi dengan alasan tidak jelas.
“Karena saya curiga, lalu penasaran melihat CCTV yang ada di dalam toko. Maka terlihat jelas bahwa konsumen perempuan tadi, mencuri perhiasan,” kata dia.
Menurut dia, terlihat dari rekaman CCTV seorang perempuan berbaju hijau tua dan memakai masker warna kuning terlihat berdiri di depan etalase toko dan memilih perhiasan emas jenis cincin.
“Terlihat perempuan tersebut kira-kira berusia 50 tahun dengan muka tertutup masker, mencoba beberapa cincin ke jarinya. Kelihatan memasukan cincin ke dalam tangan bajunya. Yang dia ambil itu perhiasan emas cincin, yang beratnya dua gram lebih, senilai Rp 900 ribu,” kata dia.
Kanit Reskrim Polsek Singapara Iptu Wahyu Hidayat menjelaskan, berdasarkan rekaman CCTV modus pencurian yakni dengan memasukan cincin emas ke dalam lengan baju panjang yang dipakai pelaku.
“Jadi dimasukan ke lengan baju, karena longgar jadi bisa masuk. Kami tengah menyelidiki siapa pelaku ini dan kami cari identitasnya dari rekaman CCTV,” terang dia.
Menurut Wahyu, pemilik toko atau korban tidak melaporkan kejadian ini ke Polsek Singaparna karena kerugian hanya dua gram cincin atau senilai Rp 1 juta.
“Korban tidak melaporkan pencurian karena nilainya hanya dua gram saja. Tapi meski demikian kami tetap lakukan pengawasan dan imbauan di Pasar Tradisional Singaparna, agar kejadian serupa tidak terulang,” terangnya. (dik/radartasikmalaya)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti