---------
Iman Saffir Rahman, Imam Bachtiar, Kelik Widiantoro- Pekanbaru
---------
Suasana penyelenggaraan pesta olahraga terbesar di Tanah Air ini sudah terasa di Bandara Sultan Syarif Kasim II Kota Pekanbaru. Bus pengangkut penumpang dari pesawat menuju pintu kedatangan bandara didesain motif PON. Bahkan ada upacara penyambutan khusus bagi kontingen peserta di pintu kedatangan.
Kebetulan, kemarin, Pekanbaru kedatangan diva Indonesia, Rossa. Penyanyi asal Sumedang itu berkunjung ke Riau untuk meresmikan tempat karaoke di Jalan Jendral Sudirman Pekanbaru. Hal ini membuat panitia penyambutan semakin kerepotan. Itu karena harus mengamankan kedatangan mantan istri drummer Padi, Yoyo itu.
“Ada Rossa dan Pak Menpora (Andi Mallarangeng), tapi waktunya tak berbarengan. Kita diminta stand by di sini (pintu masuk kedatangan bandara),” ujar Andi Sopian, panitia dari Sub Penyambutan Kontingen PB PON XVIII/2012.
Tugas awal Andi sebenarnya menyambut kontingen DKI Jakarta. Namun kedatangan dua public figure ini membuat kerjanya makin ekstra. Benar saja, persiapan penyambutan untuk Rossa terpaksa dibatalkan. Penyebabnya, Rossa enggan melewati pintu masuk yang disediakan, tapi memilih pintu masuk yang lain. Ini membuat panitia dan wartawan yang menunggu kecewa.
Rossa sendiri dijadwalkan menjadi pengisi acara pada upacara pembukaan yang berlangsung di Stadion Utama Riau. “Mungkin (pembukaan tempat karaoke) dipas-pasin dengan PON. Biar keliatan mantap,” tambah Andi.
Di tengah kota, suasana penyambutan PON makin terasa ‘panas’. Sepanas cuaca di Pekanbaru yang kemarin mencapai 33 derajat Celsius (sumber situs BMKG). Panas, karena tiap kontingen sudah melancarkan perang psikis dengan memasang spanduk dan banner juara. Seperti di posko Jawa Timur di kawasan Jalan Jenderal Sudirman. “Jawa Timur Siap Pertahankan Juara Umum PON”.
Cuaca panas memang jadi salah satu perhatian kontingen peserta PON Riau. Guide tim Radar Bogor (Grup JPNN) bahkan menyebut cuaca Pekanbaru itu "Panas Minyak". “Ini sudah mulai hujan, bayangkan saja kalau musim kemarau. Panasnya seperti panas minyak,” imbuh Ade Suryadarma, sang guide.
Para atlet jelas harus memperhatikan kondisi ini. Jika sampai sakit, peluang untuk meraih medali di ajang ini mungkin tertutup. “Kami sudah melakukan aklimatisasi di Purwakarta. Tapi tetap saja harus bisa jaga diri, karena dengar-dengar Riau panas banget,” kata pesilat Kota Bogor Yulinar Tikasari.
Masyarakat Pekanbaru sendiri menyambut antusias penyelenggaraan PON di Bumi Lancang Kuning itu. Hampir setiap penjuru kota terpasang pernak-pernik PON. Mulai spanduk, banner, hingga reklame besar. Tak ketinggalan para pejabat dan calon pejabat narsis ikut berpartisipasi.
“Ini kan moment langka, pasti dimanfaatkan sebaik-baiknya. Ada yang jual pernak-pernik, ada juga pejabat mejeng,” tambah Ade.(*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pulau Gambar dan Pulau Gili Nanggu, Benarkah Dijual?
Redaktur : Tim Redaksi