"Jadi sebenarnya hanya luapan emosi, pada saat turun dari mobil melihat sudah ramai (pendukung). Sampai masuk ke dalam saja masih berair, berkaca-kaca. Saat di dalam juga masih nangis," kata Vicky saat ditemui usai mendampingi pemeriksaan Rhoma di kantor Panwaslu DKI, Jalan Suryopranoto, Jakarta Pusat, Senin (6/8).
Vicky membantah jika ayahnya menangis karena merasa disudutkan akibat dilaporkan melakukan pelangggaran pemilu. Ia menegaskan, Rhoma menangis hanya karena terharu melihat kesetiaan pendukungnya.
"Bapak terharu dengan mereka-mereka yang di luar sehingga saat duduk dan kasih statement, emosi itu masih ada. Bukan karena merasa tersudut," ujar vokalis band rock dangdut tersebut.
Rhoma diperiksa Panwaslu karena ceramahnya di Masjid Al Isra, Tanjung Duren dilaporkan sebagai kampanye berbau SARA. Rhoma diadukan oleh pasangan cagub Jokowi-Ahok.
Menurut Rhoma, ceramahnya bukanlah pesanan salah satu pasangan calon gubernur. Ia mengaku hanya menjalankan kewajibannya sebagai seorang ulama.
"Apalagi saya di sana perlu diketahui bukan kampanye uang. Saya sebagai ulama wajib sampaikan pesan Allah dalam berbagai macam kondisi," tegasnya sambil menangis.
Pemeriksaan Rhoma Irama berlangsung tertutup selama satu jam di lantai 7 gedung Panwaslu DKI, Jalan Suryopranoto. Pemeriksaan Rhoma mendapat dukungan dari puluhan massa yang berasal dari berbagai ormas. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Alie Serukan PUIC Tunjukkan Solidaritas
Redaktur : Tim Redaksi