Terima Gelar Kehormatan, Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Berjanji Lakukan Ini

Kamis, 10 November 2022 – 13:44 WIB
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri menerima gelar Pofesor Kehormatan dari Department of International Development Cooperation Shinhan University Korea Selatan, di Seoul, Selasa (8/11). (Foto: Dok RD Institute)

jpnn.com, JAKARTA - Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Danuri menerima anugerah Profesor Kehormatan (emeritus) dari Department of International Development Cooperation Shinhan University, Korea Selatan. 

Anugerah itu diberikan lantaran Rokhmin Dahuri dinilai dinilai telah memberikan pencapaian yang luar biasa dalam dua perannya sebagai praktisi dan akademisi, yakni menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan dan sebagai profesor di Institut Pertanian Bogor (IPB).

BACA JUGA: Resmi Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Trenggono Lepas Jabatan di PT Agrinas dan KKIP

Dia juga dinilai telah berjasa besar dalam memperkuat hubungan kerja sama persahabatan antara Korea Selatan dan Indonesia.

"Sebuah kebahagiaan dan kehormatan bagi saya menerima anugerah Profesor Kehormatan dalam bidang Pembangunan Berkelanjutan dari perguruan tinggi terkemuka seperti Seinhan University," kata Rokhmin dalam keterangannya, Kamis (10/11).

BACA JUGA: Menteri Kelautan dan Perikanan Kesal Wartawan Usik Kehidupan Pribadi

Dia juga mengatakan akan berkontribusi lebih dalam upaya kolaboratif, terpadu, dan berkelanjutan dengan semua pemangku kepentingan.

"Kontribusi saya akan berupa pengajaran, penelitian, inovasi dan kerja sama internasional di bidang pembangunan berkelanjutan termasuk Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Teknologi Industri 4.0, dan Sciences of Our Changing Planet Earth," lanjutnya.

Pria yang menjabat sebagai ketua umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu juga menjelaskan soal sejarah singkat Kapitalisme (Paradigma Pembangunan Konvensional) yang pada awalnya berhasil membuat perekonomian dunia tumbuh sangat pesat. 

"Namun kenyataannya, sampai saat ini kapitalisme belum mampu mengangkat warga dunia dari kemiskinan, bahkan kesenjangan antara yang kaya dan miskin makin dalam," jelasnya.

Tak hanya itu, Rokhmin juga menyebutkan pentingnya beralih dari kapitalime ke ekonomi hijau dan biru (Ekonomi Sirkular). 

"Dengan menerapkan generasi Teknologi Industri 4.0 termasuk artificial intelligence, internet of things, nanoteknologi, bioteknogi, dan energi terbarukan, ekonomi sirkular akan membangun ekonomi rendah karbon, hemat sumberdaya, dan kompetitif di abad ke-21,"pungkas Rokhimin.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler