jpnn.com, JAKARTA - Keputusan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menerima audiensi caretaker Ketua DPD KNPI DKI Jakarta Ichwanul Muslimin berbuntut penolakan. Pasalnya beberapa pihak menganggap tidak pernah ada Caretaker Ichwanul Muslimin, apalagi yang mengklaim adalah salah satu kubu KNPI versi Noer Fajriansyah (Fajri).
Rasminto, salah satu Ketua DPP KNPI menganggap keputusan Riza menerima klaim Caretaker KNPI versi Fajri adalah cerminan kurangnya sensitifitas wagub DKI melihat kondisi kepemudaan di Jakarta saat ini.
BACA JUGA: KNPI Apresiasi Kinerja Kabareskrim
"Ini menunjukkan ketidakmampuan wagub untuk menyatukan pemuda DKI Jakarta. Seharusnya Wagub bisa lebih sensitif dan tidak memperkeruh situasi dengan menerima SK karakter untuk KNPI DKI Jakarta. Apalagi dari pihak yang tidak jelas," Jelas Rasminto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/8).
Lebih lanjut Rasminto mengungkapkan bahwa sebelum ini seluruh DPD II KNPI Kota se DKI Jakarta serta pengurus DPD KNPI DKI Jakarta sudah solid menolak adanya Caretaker versi Fajri.
BACA JUGA: KNPI Tunggu Bukti Omongan Erick Thohir yang Bakal Bersihkan 53 Kasus Korupsi BUMN
"Seluruh unsur DPD KNPI Kota se Jakarta dan pengurus DPD KNPI DKI Jakarta tegas menolak adanya carataker versi KNPI Fajri di DKI Jakarta," lanjutnya
Menurutya, Caretaker versi KNPI Fajri hanya menambah benih-benih perpecahan kepemudaan di DKI Jakarta.
BACA JUGA: DPP KNPI Potong 35 Hewan Kurban
"Anehnya, kenapa Wagub DKI Jakarta yang notabene adalah eks aktivis KNPI justru memfasilitasi careteker tersebut,"
"Jangan sampai muncul kesan ini Wagub DKI Jakarta tidak paham tentang merawat keharmonisan pemuda di DKI Jakarta yang akan melaksanakan musda bersama antara Kubu Ichwanul Muslimin dan Kubu Gusti Arief pada April 2020 ini, namun tertunda karena situasi pandemi Covid-19," tutup Sekretaris Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Jakarta Timur itu. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil