jpnn.com, BADUNG - Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan Pulau Dewata membutuhkan haluan 100 tahun pembangunan untuk masa depan. Menurutnya, masa depan Bali tidak boleh dilepas dan bergerak tanpa arah.
Hal itu disampaikan Koster dalam acara seminar bertajuk 'Haluan Pembagunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125' di Hotel The Trans Hotel Resort Bali, Kabupaten Badung, Jumat (5/5).
BACA JUGA: Megawati Minta Anak Muda Bali Tak Pikir Duit Melulu, Adat Isitiadat Harus Dijaga
Koster bicara setelah acara dibuka oleh Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri.
Koster mengatakan awalnya memang saat ini telah terjadi berbagai dinamika yang mengancam keberlanjutan kesucian Bali.
BACA JUGA: Haluan 100 Tahun Bali, Megawati Minta Pembangunan Tidak Mengonversi Tanah Subur
"Oleh karena itu, masa depan Bali tidak boleh dilepas, tidak boleh dibiarkan bergerak tanpa arah. Ini yang bisa tangkap bahwa haluan pembangunan Bali sangat penting seperti yang diharapkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Koster.
Koster mengakui memang selama ini Bali sudah lama tidak mempunyai haluan pembangunan masa depan. Terlebih haluan pembangunan yang berkelanjutan untuk jangka panjang.
BACA JUGA: Megawati akan Jadi Pembicara pada Seminar Haluan Pembangunan Bali 100 Tahun Era Baru
"Sudah lama Bali tidak memberikan haluan pembangunan secara komperhensif dan berkelanjutan yang berdimensi jangka panjang minimum 100 tahun atau satu abad. Sebagai pemimpin Bali, saya memiliki tanggung jawab besar bertindak untuk menyusun konsep," kata dia.
Haluan pembangunan harus dijaga demi menjaga kerukunan dan kesucian alam serta manusia di Bali.
"Untuk kemuliaan generasi Bali sepanjang zaman di masa yang akan datang buat adik-adik kita," tuturnya.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan hal itu penting terlebih agar nanti para kepala daerah yang baru dilantik, baik gubernur maupun para bupati, punya visi misi atau haluan yang baik.
"Jadi, gubernur dan bupati dan wakil bupati se-Bali itu akan menbuat visi misi yang baik. Inilah yang harus dijaga dengan arahan ibu Megawati," ujarnya.
Koster menegaskan, konsep masa depan Bali ini bersifat ideologis yang meliputi kultural, religius, dan nasionalis. Menurutnya, hal itu sebagai pembangunan di masa yang akan datang.
Dia pun mengingatkan soal Bali di masa lalu atau tempo dulu di mana kehidupannya masih suci.
"Tempo dulu alam Bali masih sangat bersih asri dan lestari karena penduduk masih sedikit. Hidup sangat tradisional dan alami. Tidak ada pariwisata dan yang utama adalah tidak ada penggunaan pupuk kimia serta pestisida sehingga alam betul-betul sehat," ujarnya.
Menurutnya, manusia tempo dulu memiliki jati diri integritas dan kualitas yang sangat unggul. Seperti rajin, ikatan kuat bermasyarakat, hati memiliki tekad sangat kuat, setia, berjuang untuk suatu prinsip, ramah, loyal, hormat, jujur, pembela, disiplin kreatif inovatif, dan berjiwa pemimpin.
"Berpikir kritis, komunikatif, adatif, dan berjiwa artistis," pungkas Koster. (Tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Pranowo Sampai Dapat Cokelat dari Megawati, Artinya?
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga