jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR Bambang Soesatyo menyampaikan sejumlah pesan penting saat menerima kunjungan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Salah satu pesan penting yang disampaikan Bamsoet yang akrab disapa itu adalah ajakan menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia.
BACA JUGA: MUI Mengecam Pembakaran Al-Qurâan di Swedia
"Membangun kerukunan umat beragama harus menjadi upaya berkesinambungan," pesan Bamsoet setelah menerima kunjungan pengurus MUI di Jakarta, Rabu (1/2).
Dalam kesempatan itu, Bamsoet menyampaikan rencananya bersama MPR yang akan menyelenggarakan Sosialisasi 4 Pilar MPR.
BACA JUGA: Bamsoet: HPN 2023 Harus jadi Momentum Tingkatkan Peran Pers sebagai Peranti Demokrasi
Kegiatan ini merupakan sebagai bagian untuk menjaga sekaligus menggencarkan kerukunan ke berbagai sektor kehidupan, termasuk kerukunan umat beragama.
Sosialisasi tersebut akan mengangkat tema seputar peran organisasi keagamaan dalam menjaga kerukunan dan kondusifitas bangsa.
Para peserta terdiri dari komunitas keagamaan, guru agama, pegiat keagamaan, dan berbagai kalangan lainnya yang bersifat lintas agama.
"Sosialisasi Empat Pilar MPR RI tersebut rencananya diselenggarakan di berbagai daerah, terutama ke daerah yang indeks kerukunan beragamanya masih rendah," kata Bamsoet yang sekarang menjabat Waketum Partai Golkar.
Selain untuk membangun literasi keagamaan, lanjut Bamsoet, kegiatan tersebut juga untuk memberikan pemahaman agar pihaknya tidak lagi melihat perbedaan sebagai sesuatu yang mengkhawatirkan, apalagi menjadi ancaman.
Bamsoet berharap melalui kolaborasi MPR dengan MUI bisa semakin membangun kerukunan, kedamaian, dan harmoni bangsa dengan dilandasi sikap moderasi dalam beragama, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai dan martabat kemanusiaan.
Ketua ke-20 DPR itu juga menyampaikan secara umum kehidupan kerukunan beragama di Indonesia sudah berjalan baik.
Hal ini tercermin dari penilaian Majelis Hukama Al Muslimin, sebuah lembaga internasional independen berpusat di Uni Emirat Arab dengan tujuan mempromosikan perdamaian di tengah masyarakat muslim, yang menilai Indonesia sebagai negara paling toleran di dunia.
"Kerukunan haruslah menjadi kebutuhan bagi kita, karena kebhinekaan adalah elemen pembentuk bangsa. Kebhinekaan bukan hanya fakta sosiologis yang hanya diterima sebagai sesuatu yang given, tetapi harus terus menerus diperjuangkan," pesan Waketum Pemuda Pancasila itu.
Bamsoet menambahkan tidak boleh diingkari fakta sejarah bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk sejak kelahirannya, yakni dari 273 juta penduduk Indonesia menganut 6 agama berbeda yang diakui oleh negara, serta puluhan aliran kepercayaan.
Menurutnya, dengan kemajemukan tersebut, moderasi dalam kehidupan beragama akan menjadi faktor kunci terwujudnya harmoni dan kerukunan umat beragama.
"Kerukunan umat beragama yang menjadi landasan terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa, bukanlah sesuatu yang bersifat statis, tetapi berkembang dinamis," ujarnya.
Hadir dalam pertemuan dengan Ketua MPR Bamsoet, yakni Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Yusnar Yusuf (Ketua Bidang Kerukunan), HM Zainuddin Daulay (Sekretaris Komisi).
Kemudian pengurus MUI lainnya, seperti Fakhrurrozi Asnawi (Wakil Sekretaris Komisi), Nilmayetti Yusri (Wakil Ketua), Iskandar Turusi (Wakil Ketua), anggota komisi masing-masing Ali Karim Oei dan Tati Hartimah. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi