BACA JUGA: Nasib Indonesia di LCA-AFC Cup Masih Buram
Setidaknya, begitulah pemberitaan dari majalah Jeman Der Spiegel Minggu (19/6).Der Spiegel menyebut apabila FIFA, Concacaf, dan Interpol mencurigai adanya pengaturan skor dalam empat laga di fase grup Piala Emas
BACA JUGA: Sanchez Datang, Bojan Hengkang
Keduanya merupakan laga perdana Piala Emas di grup A (5/6).Sedangkan dua laga lain terjadi di grup B dengan skor sama-sama 4-0
BACA JUGA: Sanchez Datang, Bojan Hengkang
"Pertandingan dengan skor besar memang mengundang perhatian tersendiri," tulis Der Spiegel Online.Investigasi terhadap empat laga Piala Emas itu kabarnya merupakan pengembangan dari kasus pengaturan skor laga internasional yang diotaki dari Malaysia dua pekan laluKepolisian Malaysia menangkap dua pria Singapura bernama Rajendran Kurusamy dan Wilson Raj Perumal karena plus sembilan pesepak bola dari Zambia dan Georgia.
Kepala Divisi Keamanan FIFA Chis Eaton mengatakan apabila dari penangkapan Kurusamy dan Perumal bisa membongkar jaringan yang lebih luasWorld Lottery Association mengalkulasi apabila omzet kasus pengaturan skor saat inimencapai 60 miliar euro (Rp 735 triliun).
"Kami melihat sebuah ledakan besar terhadap kasus pengaturan skor sepak bolaDari estimasi saya, masih ada sesuatu yang lebih besar dari kasus itu sehingga polisi harus segera memberantasnya," tutur Eaton di situs resmi organisasi.
FIFA sebenarnya tidak sekadar mengandalkan polisi dalam memberantas kasus pengaturan skorFIFA juga telah membuat langkah sendiri dengan merancang Early Warning System (EWS) sejak empat tahun laluYakni sebuah perusahaan nonprofit yang tugasnya memonitor setiap laga atau even dalam naungan FIFAEWS pun telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 400 rumah bursa di berbagai dunia.
Tidak hanya EWS, FIFA diklaim telah menyuntikkan dana 20 juta euro (Rp 245 miliar) kepada Interpol untuk bekerja sama memerangi kasus pengaturan skor dalam satu dekade terakhir(dns)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusia Dominasi Atlitek Eropa
Redaktur : Tim Redaksi