Terimbas Kasus Pengaturan Skor

Senin, 20 Juni 2011 – 13:57 WIB
KASUS pengaturan skor tak ubahnya virus yang marak di pentas sepak bola saat iniSetelah di Italia, Malaysia, hingga uji coba Nigeria versus Argentina, Piala Emas Concacaf 2011 pun disebut terkena imbas

BACA JUGA: Nasib Indonesia di LCA-AFC Cup Masih Buram

Setidaknya, begitulah pemberitaan dari majalah Jeman Der Spiegel Minggu (19/6).

Der Spiegel menyebut apabila FIFA, Concacaf, dan Interpol mencurigai adanya pengaturan skor dalam empat laga di fase grup Piala Emas
Ketiganya adalah kemenangan 5-0 Meksiko atas Kuba dan kemenangan skor serupa Kosta Rika atas El Salvador

BACA JUGA: Sanchez Datang, Bojan Hengkang

Keduanya merupakan laga perdana Piala Emas di grup A (5/6).
 
Sedangkan dua laga lain terjadi di grup B dengan skor sama-sama 4-0
Yakni, kekalahan Granada atas Jamaika (6/6) dan atas Guatemala (13/6)

BACA JUGA: Sanchez Datang, Bojan Hengkang

"Pertandingan dengan skor besar memang mengundang perhatian tersendiri," tulis Der Spiegel Online.
 
Investigasi terhadap empat laga Piala Emas itu kabarnya merupakan pengembangan dari kasus pengaturan skor laga internasional yang diotaki dari Malaysia dua pekan laluKepolisian Malaysia menangkap dua pria Singapura bernama Rajendran Kurusamy dan Wilson Raj Perumal karena plus sembilan pesepak bola dari Zambia dan Georgia.
 
Kepala Divisi Keamanan FIFA Chis Eaton mengatakan apabila dari penangkapan Kurusamy dan Perumal bisa membongkar jaringan yang lebih luasWorld Lottery Association mengalkulasi apabila omzet kasus pengaturan skor saat inimencapai 60 miliar euro (Rp 735 triliun).
 
"Kami melihat sebuah ledakan besar terhadap kasus pengaturan skor sepak bolaDari estimasi saya, masih ada sesuatu yang lebih besar dari kasus itu sehingga polisi harus segera memberantasnya," tutur Eaton di situs resmi organisasi.
 
FIFA sebenarnya tidak sekadar mengandalkan polisi dalam memberantas kasus pengaturan skorFIFA juga telah membuat langkah sendiri dengan merancang Early Warning System (EWS) sejak empat tahun laluYakni sebuah perusahaan nonprofit yang tugasnya memonitor setiap laga atau even dalam naungan FIFAEWS pun telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 400 rumah bursa di berbagai dunia.
 
Tidak hanya EWS, FIFA diklaim telah menyuntikkan dana 20 juta euro (Rp 245 miliar) kepada Interpol untuk bekerja sama memerangi kasus pengaturan skor dalam satu dekade terakhir(dns)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusia Dominasi Atlitek Eropa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler