jpnn.com - TURKI - Lionel Messi membatalkan jadwal penerbangan ke Turki pada Sabtu (16/7) ini setelah di negara tersebut terjadi kudeta militer. Percobaan perebutan kekuasaan yang dilakukan ratusan tentara tersebut terjadi pada Jumat (15/7) malam waktu setempat.
Dalam aksi berdarah tersebut dilaporkan puluhan warga sipil tewas. Terdapat juga korban tewas dari kepolisian. Namun, pihak pemerintah yang sah mengumumkan bahwa usaha kudeta militer tersebut gagal. Para tentara yang terlibat telah ditangkap oleh polisi dan warga.
BACA JUGA: Kevin Strootman Ogah Ikuti Jejak Miralem Pjanic, Kemana?
Sebelumnya para tentara menembaki warga sipil yang tengah keluar rumah secara membabi buta. Tentara juga memblokir jembatan Bosphorus yang menjadi lalu lintas penting di Turki. Selain itu, tentara juga memblokir bandara.
Messi sendiri diundang untuk mengikuti laga amal yang diprakarsai oleh mantan pemain Barcelona, Samuel Eto'o, di Antalya. Selain Messi, Andres Iniesta juga diundang. Saat kudeta militer terjadi, Messi dan Iniesta masih berada di Spanyol.
BACA JUGA: Persija Ingin Jadikan Persib Batu Pijakan
Sementara itu, Arda Turan yang tengah berada di negaranya, Turki, dikabarkan dalam kondisi aman karena tempat tinggal dia cukup jauh dari lokasi terjadinya kudeta.
BACA JUGA: Ini Pelatih Timnas Rep. Cheska Pengganti Pavel Vrba
Beberapa mantan pemain Blaugrana yang diundang untuk mengikuti laga amal dan sudah berada di Turki juga dalam kondisi aman. Mereka adalah Carles Puyol, Deco, dan Eric Abidal. Pihak Barcelona telah memastikan langsung bahwa mereka tak terkena dampak. (epr/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Atlet Bulu Tangkis Olimpiade Indonesia Usai Jalani Karantina
Redaktur : Tim Redaksi