Terjadi Sekularisasi Politik di Pilkada DKI

Minggu, 23 September 2012 – 14:41 WIB
JAKARTA - Exit Poll Saiful Mujani Research and Consulting (SRMC) menunjukkan bahwa telah terjadi sekularisasi politik. Kemenangan pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra membuktikan bahwa isu agama tidak laku lagi jadi jualan.

"Ini mengindikasikan bahwa Muslim Jakarta cukup sekuler perilaku politiknya," kata Chief Eksekutif Officer SMRC, Grace Natalie saat memaparkan temuan exit poll putaran kedua Pemilukada DKI Jakarta di Jakarta, Minggu (23/9).

Grace menjelaskan dari 88,5 persen pemilih Jakarta yang Muslim, 49, 8 persen yang menyatakan bahwa Islam tidak melarang memilih pemimpin dari non-Muslim. Sebanyak 44,5 persen menyatakan Islam melarang memilih pemimpin non-Muslim. Sisanya, 5,7 persen menyatakan tidak tahu.

"Yang yakin bahwa Islam mengharuskan memilih pemimpin beragama Islam itu ternyata tidak mayoritas. Dan ini membantu kemenangan Jokowi-Ahok," katanya.

Mantan presenter televisi ini mengatakan, selain sekulerisasi politik menguntungkan Jokowi-Ahok, yang terpenting adalah kelas sosial dari pemilih. Kata dia, yang perpendidikan dan berpendapatan lebih baik cenderung memilih Jokowi.

"Ini juga konsisten dengan paradigma sekularisasi politik. Di mana, sekularisasi politik biasa terkait dengan tingkat pendidikan dan kesejahteraan," ujarnya. (awa/jpnn)  
BACA ARTIKEL LAINNYA... Panwas Limpahkan Empat Pelanggaran

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler