Terjebak Dalam Kebakaran, Ayah Tewas, Dua Anaknya Sekarat

Jumat, 13 Oktober 2017 – 17:01 WIB
Petugas pemadam bersama PMI mengevakuasi penghuni rumah toko, Albert (kanan bawah), yang terjebak di lantai dua rumahnya saat terjadi kebakaran di Jalan Bogor Medan, Kamis (12/10). Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS

jpnn.com, MEDAN - Soelaiman Soedidjo, 54, dan dua anaknya, Albert Einstein Soedidjo, 26, dan Alfred Nobel Soedidjo, 19, warga Jalan Bogor No 36 Kelurahan Pasar Baru, Medan Kota mengalami nasib tragis.

Mereka terjebak di dalam rumah toko (Ruko) berlantai tiga, saat api membakar ruko tersebut, Kamis (12/10) pagi.

BACA JUGA: Pabrik Tahu Meledak, 1 Pekerja Tewas dengan Tubuh Terpisah

Soelaiman Soedidjo ditemukan tewas dalam kamar di lantai tiga, sedangkan dua anaknya Albert Einstein dan Alfred Nobel di lantai dua berhasil diselamatkan, namun mengalami luka bakar mencapai 75 hingga 90 persen.

Pagi menjelang siang kemarin, sekira pukul 10.30 WIB, warga Jalan Bogor, Kelurahan Pasar Baru, Medan Kota, dikagetkan dengan kepulan asap hitam yang mengepul di atap ruko bernomor 36, Toko Cat Hidup Bahagia yang menjual material bangunan.

BACA JUGA: Polrestabes Medan Tembak Mati 77 Begal Selama 2017

Warga semakin panik ketika melihat kobaran api di lantai dua ruko tersebut.

“Ada orangnya di dalam, tolong, tolong!” teriak warga.

BACA JUGA: Beli Roti Pakai Upal, Yudi Mendekam di Sel Tahanan

Melihat kobaran api semakin membesar, karena banyak material bangunan yang mudah terbakar, warga berkerumun sembari mencari cara untuk memadamkan api dan menyelamatkan penghuni ruko.

Tak lama berselang, petugas pemadam kebakaran (Damkar) tiba di lokasi dan langsung berusaha memadamkan api. Warga pun mendesak agar petugas cepat mengevakuasi penghuni yang terjebak di dalam ruko.

Untuk menjinakkan si jago merah, petugas pemadam kebaran menerjunkan sebanyak 18 unit armada. Setelah bersusah payah selama dua jam memadamkan titik api yang berkobar, patugas Damkar akhirnya berhasil mengevakuasi Albert Einstein Soedidjo dan Alfred Nobel Soedidjo dari lantai dua.

Sedangkan ayah mereka, Soelaiman Soedidjo dievakuasi dalam kondisi gosong dalam kantong mayat. Dia tewas terpanggang setelah terkunci di salah satu kamar karena diduga tertidur di lantai tiga saat peristiwa terjadi.

Meski selamat, Albert dan adiknya Alfred mengalamai luka bakar serius dan tak sadarkan diri. Mereka dibawa ke rumah sakit RS Permata Bunda dalam keadaan kritis.

“Api diduga berasal dari lantai 1, kemudian naik ke lantai 2 dan membakar hingga lantai 3 yang diduga sebagai gudang,” ucap petugas Dinas Pemadaman Kebaran Kota Medan, Huddin Hasibuan di lokasi kejadian.

Dia mengatakan, petugas cukup kewalahan karena harus membongkar teralis besi di lantai 2 dan lantai tiga. “Lokasinya juga sulit dijangkau. Dua orang kita evakuasi dari lantai 2. Kondisinya mengalami luka bakar 75 persen,” ucap Huddin.

Manajer Pusdalops BPBD Medan, M Yunus menyebutkan, korban yang tewas terbakar di lantai tiga kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan.

Kapolsek Medan Kota Kompol Martuasah Tobing yang ditemui di lokasi kejadian menyebutkan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi kobaran api dan kepulan asap tebal pertama kali diketahui berasal dari lantai dua bangunan yang merupakan tempat sembahyang dan pembakaran dupa.

“Berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi mata yang merupakan warga sekitar lokasi, kobaran api pertama kali terlihat di lantai dua gedung. Di lantai dua itu ada tempat sembahyang yang biasanya dipakai untuk membakar dupa, ” sebut Martuasah, kemarin pagi.

Berkaitan peristiwa kebakaran yang menelan korban jiwa tersebut, Kapolsek Medam Kota Kompol Martuasah Tobing menjelaskan, dugaan sementara, kebakaran yang terjadi diakibatkan sisa api dari pembakaran dupa di tempat sembahyang yang berada di lantai dua bangunan.

“Diduga kebakaran yang terjadi diakibatkan sisa bakaran dupa di lantai dua bangunan. Tapi lebih jauh masih kita dalami lagi penyebab pastinya dengan bantuan tim Labfor,” jelasnya.

Sementara di RS Permata Bunda, kondisi kedua korban masih kritis. Korban diketahui bernama Alfred, masih belum sadarkan diri atau koma. Korban menderita luka bakar 90 persen atau great 2 sampai great 3 dan paling banyak di bagian atas tubuhnya.

Humas RS Permata Bunda, Helmi saat dikonfirmasi Sumut Pos menyebutkan, begitu tiba di RSU Permata Bunda, korban ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Karena luka bakar yang diderita cukup parah, korban dibawa ke kamar bedah untuk dilakukan operasi debridemen. Setelah itu, korban dirawat intensif di ruangan ICU.

”Korban membutuhkan alat bantu nafas yang adanya di ICU. Selain itu, dirawat di ICU agar perawatan harus intensif, ” tandas Helmi.

Amatan Sumut Pos, terlihat seorang wanita dan seorang pria mendatangi ruang ICU. Begitu tiba, wanita tersebut menyerahkan sejumlah obat kepada seorang Perawat. Sementara pria yang menemani wanita itu, terlihat hanya berdiri diam di depan pintu, sambil melihat ke arah korban yang sedang terbaring tidak sadarkan diri.

Ketika ditanyai Sumut Pos, wanita itu mengaku sebagai kerabat dari korban. Namun, wanita itu tidak menjelaskan hubungan persaudaraan mereka dan hanya menyebut kalau korban masih berstatus mahasiswa. Ketika ditanya lebih lanjut, wanita itu seketika diam dan enggan berkomentar.

”Masih anak-anak ini. Masih mahasiswa dia, ” ujarnya singkat. (dvs/ain/adz)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Bandit Jalanan Ditangkap Polisi, Satu Menemui Ajal


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
kebakaran   Medan   ruko tewas  

Terpopuler