jpnn.com, MEDAN - Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan sejumlah perintah terkait penanganan banjir wilayahnya.
Dia juga langsung terjun ke lokasi banjir dan memerintah petugas Satpol PP segera mengevakuasi warga korban banjir, terutama warga bermukim di pinggiran sungai.
BACA JUGA: Rencana Bobby untuk Mencegah Banjir di Medan, Kapan Dimulai?
"Utamakan keselamatan warga, dan saya tidak mau ada korban jiwa," tegasnya, Senin (28/2).
Menantu Presiden Jokowi itu juga menginstruksikan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Medan agar menyiapkan tempat untuk menampung warga yang dievakuasi dilengkapi makanan, minuman, obat-obatan, dan selimut.
BACA JUGA: Ada Pungli di SDN 060898 Medan, Bobby Nasution Meradang, Begini Nasib Sang Kepala Sekolah
Bagi kecamatan yang wilayahnya terkena banjir diminta membuatkan posko dan memastikan ketersediaan makanan serta obat-obatan, sehingga korban terdampak banjir benar-benar dilayani.
Bobby juga memantau ruas jalan di sejumlah kecamatan ketika hujan deras turun mulai Minggu (27/2) pukul 21.00 WIB hingga Senin (28/2) pukul 03.30 WIB.
BACA JUGA: Ribuan Rumah Terendam Banjir, Bobby Nasution Sentil BWS Sumatera
"Saya minta setiap satu jam dilaporkan kondisi banjir, dan penanganan yang dilakukan," katanya.
Dalam rapat kali ini, Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan melaporkan 12 kecamatan terdampak banjir, di antaranya enam kecamatan masih digenangi air, yakni Medan Barat, Medan Selayang, Medan Labuhan, Medan Deli, Medan Baru, dan Medan Sunggal.
Di Medan Barat, terdapat 24 titik dengan jumlah korban terdampak 1.290 jiwa, sedangkan di Medan Selayang air Sungai Babura dan Sungai Selayang naik.
Kondisi menyebabkan Jalan Dr Mansyur masih digenangi air.
Di Medan Labuhan, ada tiga kelurahan dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Deli yang tercatat 2.585 jiwa terdampak serta Jalan Yos Sudarso sepanjang tiga kilometer masih digenangi air.
Di Medan Deli sekitar 1.000 jiwa terdampak berasal dari pintu air akibat meluapnya Sungai Deli, dan di Medan Johor genangan air Kwala Bekala berdampak bagi sekitar 600 jiwa warga. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi