jpnn.com, KARAWANG - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Karawang Elivia Khrisiana menilai berbagai upaya yang dilakukan Pertamina dalam menangani insiden sumur YYA-1 ONWJ sudah tepat.
Di antaranya, dengan menerjunkan kapal, mempergunakan oil boom, dan giant octopus. Termasuk juga, ketika memberdayakan masyarakat untuk membersihkan ceceran minyak yang sampai ke pantai.
BACA JUGA: Usut Tumpahan Minyak di Karawang, KLHK Bentuk Tim Khusus
“Menurut saya tepat. Dan itu merupakan langkah yang seharusnya dilakukan Pertamina. Yang penting, Pertamina juga harus segera menyelesaikan masalah ini,” kata Elivia.
Selain itu, Elivia juga meminta Pertamina untuk terus menjalin koordinasi dengan masyarakat. Koordinasi tidak hanya terkait upaya pembersihan pantai, namun juga untuk membahas ganti rugi terhadap seluruh warga terdampak.
BACA JUGA: Listrik Mati dan Tumpahan Minyak, Inas: BUMN Harus Profesional
Apalagi, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati juga sudah berkomitmen untuk menuntaskan seluruh persoalan ini.
“Pertamina harus mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat dan menjamin semaksimal mungkin,” lanjutnya.
BACA JUGA: Dibuka Setiap Hari, Kehadiran Posko Informasi & Pengaduan Pertamina Disambut Positif
Di sisi lain Evilia tetap optimistis, bahwa Pertamina mampu melaksanakan seluruh tanggung jawab dengan baik. Tak hanya dari sisi penanganan terhadap tumpahan minyak, namun juga terkait tanggung jawab kepada masyarakat.
Sementara, Pengurus Komunikasi Kerja Masyarakat Pesisir (KKMP) Desa Pusakajaya Utara H. Muhasan, juga mengapresiasi upaya Pertamina. Menurut dia, BUMN itu sangat bersungguh-sungguh dalam menuntaskan insiden tumpahnya minyak.
Bahkan, Pertamina tidak hanya membersihkan ceceran minyak yang sampai pantai, namun juga “mencegat” minyak yang terbawa gelombang dengan mempergunakan perahu nelayan.
Dengan demikian, jika ada minyak sampai pantai, itu hanya berupa ceceran kecil yang itu pun segera dibersihkan.
“Luar biasa sekali yang dilakukan Pertamina. Mereka benar-benar bertanggung jawab. Setiap hari terlihat sibuk membersihkan sisa minyak. Bahkan di desa kami, mereka sekarang juga menambah perahu pengambil minyak. Jika sebelumnya dua sekarang menjadi empat. Personil juga ditambah, dari lima menjadi enam,” kata Muhasan.
Pertamina, menurut Muhasan, juga berupaya optimal mencegah ceceran minyak agar tidak masuk ke sungai. Di bawah jembatan Balai Layanan Usaha (BLU) Cipucuk, Desa Pusakajaya Utara. Tujuannya untuk mengantispasi minyak masuk.
“Dan alhamdulillah sampai sekarang memang masih aman. Mangrove juga masih aman. Letaknya satu kilometer dari Pantai Mutiara," tandas Muhasan.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pascagempa 6,9 SR, Pertamina Terus Lakukan Pemantauan
Redaktur & Reporter : Yessy