Sebelum ditemukan nelayan, mereka sempat bertahan dengan memanfaatkan jerigen kapal yang disatukan menjadi rakit sebagai bantuan alat agar terapung pada laut lepas dengan mengikuti arus laut di Perairan Sukamara, Lintang 3, wilayah laut Kalimantan Barat. Kemudian setelah hampir satu pekan sejak kapalnya tenggelam pada Rabu (8/8) pekan lalu, kemarin Rabu (15/8) dini hari mereka berhasil menginjakkan kakinya di Pulau Long sebelum dievakuasi ke daratan Kecamatan Gantung.
Seluruh muatan kapal berupa pupuk untuk perkebunan kelapa sawit di Pontianak Kalbar tidak berhasil diselamatkan, namun para ABK berhasil selamat kendati dalam kondisi tubuh dehidrasi dan tekanan mental berat.
Tenggelamnya KM Panca Indra dengan nakhoda Imam Lahanta, berangkat dari Surabaya, Senin (6/8) awal pekan lalu dengan tujuan pelayaran ke Pelabuhan Kendawang, Pontianak. Setelah beberapa mil meninggalkan pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya tepatnya ketika masuk ke perairan Sukamara Lintang 3, Pontianak kapal dihantam ombak besar sekitar 4 meter dari buritan yang akhirnya membuat kapal sempat bocor hingga akhirnya tenggelam.
Selanjutnya, dengan kondisi cuaca buruk akibat angin kencang serta tingginya gelombang, semakin mempercepat kapal kehilangan keseimbangan dan akhirnya tenggelam bersama ratusan karung pupuk. Hingga kini dugaan sementara kapal dengan ABK 7 orang yakni Mochtar, Abdul Wahid, Safei, Abdul Rohman, Abdul Rasid, Jaka dan Sodik yang semuanya merupakan warga Jatim ini memang semula sempat oleng dihantam ombak.
Kecelakaan laut ini diketahui Posal TNI AL Manggar yang mendapat informasi dari nelayan yang kapalnya memang melewati perairan Pulau Long, Kecamatan Gantung, Kabupaten Beltim. Danposal TNI AL Manggar, Letda Laut Rahman, mendapat informasi tersebut langsung menemui nakhoda dan ABK kapal yang telah diselamatkan nelayan Pulau Long dengan mengevakuasi mereka ke Puskesmas di daratan Kecamatan Gantung, Kabupaten Beltim.
"Tadi kita sudah temui mereka semua ada 8 ABK yang masih dirawat di Puskesmas Gantung karena dehidrasi banyak kehilangan cairan tubuh sehingga lemas. Tapi yang empat lainya termasuk nakhoda kapal kini ditampung sementara di Mess Pemkab Beltim di Kecamatan Gantung hanya saja memang beberapa orang dari mereka kini juga agak shock berat akibat kejadian ini," ujar Letda Rahman kepada Babel Pos, kemarin.
Bahkan diceritakan oleh salah seorang ABK, seperti diutarakan Letda Rahman, tadinya jika ternyata mereka tidak terselamatkan oleh nelayan Pulau Long tersebut besar kemungkinan 3 rekan ABK akan terlepas dari pegangan rakit jerigen karena ketika itu ketiga rekan sudah ada yang tidak lagi bertenaga untuk menahan keganasan ombak laut. "Kalau saja tidak ada nelayan bantu, tiga rekan kita sudah pasrah mungkin dilepas saja karena sudah dehidrasi berat tak ada tenaga lagi untuk bertahan," ujar Rahman menirukan ucapan salah seorang ABK.
Pihak Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Belitung Timur (Beltim) akan segera mengirimkan kembali pulang delapan ABK KM Panca Indra ke tempat asal di Surabaya, Jawa Timur jika sudah pulih. "Segera kita kirim pulang, tapi tunggu sehat merekanya," jelas pihak Dinsos Syahrial.
Menurutnya, untuk mengetahui secar rinci laporan tempat asal dari para awak kapal ini akan dilakukan cros chek alamat keluarga pada tempat asal awak kapal termasuk keagenan kapal tempat mereka bekerja.(tim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dilaporkan ke KPK, Bupati Pasaman Barat Merasa Difitnah
Redaktur : Tim Redaksi