JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi banyak dipilih sebagai calon preside (capres) oleh kalangan perempuan. Mengacu pada hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB), mayoritas pemilih Jokowi adalah kalangan perempuan.
Politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo pun punya penilaian tersendiri sehingga mayoritas pemilih Jokowi adalah kalangan perempuan. Menurut Ganjar, orang tertarik kepada suatu figur karena banyak hal, seperti cara bicaranya dan penampilan.
Nha, dalam penilaian Ganjar, figur Jokowi disukai karena mempunyai kesan kebapakan. "Jokowi punya kesan kebapakan, dia melayani semua orang dan komunikasinya gampang. Apalagi program Kartu Jakarta Sehat (KJS) disenangin ibu-ibu," ucapnya.
Ganjar menjelaskan, ibu-ibu berpotensi menyerap dan menyalurkan suara. Mereka juga memiliki banyak komunitas dan lebih tekujn.
"Makanya banyak di antara kelompok itu (kalangan perempuan) solid dan mudah pengaruhi orang," ucap pria yang baru terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah itu.
Senada dengan Ganjar, dosen komunikasi politik dari Universitas Mercubuanam Heri Budianto juga menilai Jokowi mampu membangun branding sebagai tokoh merakyat dan gaul. Karenanya, dia dipilih sebagai capres oleh matoritas perempuan.
Heri menyebut blusukan ala Jokowi yang turun langsung ke kampung-kampung juga menarik simpati perempuan. "Kita tahu kaum hawa sangat tersentuh dengan hal-hal berbentuk perhatian dan akan menaruh simpati soal itu," ujarnya.
Ia menjelaskan, Jokosi tampil apa adanya dengan masuk ke kampung-kampung kumuh dan menyeberangi genangan banjir. Hal itu semua terekam sebagai bentuk kepedulian dan perhatian seorang tokoh pada masalah-masalah kerakyatan. "Saya kira perasaan-perasaan perempuan lebih mengena dengan gaya komunikasi Jokowi," ucapnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Ketua PDB Didik J Rachbini menyatakan, mayoritas responden yang memilih Jokowi berjenis kelamin perempuan. "Dari elektabilitas tokoh berdasarkan gender, Jokowi dipilih perempuan dengan persentase 16,1 persen sedangkan laki-laki 13,5 persen," ucap Didik. (gil/jpnn)
Politikus PDI Perjuangan Ganjar Pranowo pun punya penilaian tersendiri sehingga mayoritas pemilih Jokowi adalah kalangan perempuan. Menurut Ganjar, orang tertarik kepada suatu figur karena banyak hal, seperti cara bicaranya dan penampilan.
Nha, dalam penilaian Ganjar, figur Jokowi disukai karena mempunyai kesan kebapakan. "Jokowi punya kesan kebapakan, dia melayani semua orang dan komunikasinya gampang. Apalagi program Kartu Jakarta Sehat (KJS) disenangin ibu-ibu," ucapnya.
Ganjar menjelaskan, ibu-ibu berpotensi menyerap dan menyalurkan suara. Mereka juga memiliki banyak komunitas dan lebih tekujn.
"Makanya banyak di antara kelompok itu (kalangan perempuan) solid dan mudah pengaruhi orang," ucap pria yang baru terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah itu.
Senada dengan Ganjar, dosen komunikasi politik dari Universitas Mercubuanam Heri Budianto juga menilai Jokowi mampu membangun branding sebagai tokoh merakyat dan gaul. Karenanya, dia dipilih sebagai capres oleh matoritas perempuan.
Heri menyebut blusukan ala Jokowi yang turun langsung ke kampung-kampung juga menarik simpati perempuan. "Kita tahu kaum hawa sangat tersentuh dengan hal-hal berbentuk perhatian dan akan menaruh simpati soal itu," ujarnya.
Ia menjelaskan, Jokosi tampil apa adanya dengan masuk ke kampung-kampung kumuh dan menyeberangi genangan banjir. Hal itu semua terekam sebagai bentuk kepedulian dan perhatian seorang tokoh pada masalah-masalah kerakyatan. "Saya kira perasaan-perasaan perempuan lebih mengena dengan gaya komunikasi Jokowi," ucapnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Ketua PDB Didik J Rachbini menyatakan, mayoritas responden yang memilih Jokowi berjenis kelamin perempuan. "Dari elektabilitas tokoh berdasarkan gender, Jokowi dipilih perempuan dengan persentase 16,1 persen sedangkan laki-laki 13,5 persen," ucap Didik. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggaran Kawasan Perbatasan Rp7,3 Triliun
Redaktur : Tim Redaksi