Buka puasa adalah tradisi Ramadan yang tak hanya dinanti oleh umat Muslim, tapi juga pemeluk agama lain di Indonesia. Selama bulan suci, momen ini banyak dimanfaatkan sebagai ajang penyambung silaturahmi, bahkan di antara pemeluk agama yang berbeda.
Inilah yang dirasakan Duta Besar Australia di Jakarta, Paul Grigson, selama tinggal di Indonesia. Memanfaatkan suasana Ramadan, Dubes berkacamata ini bahkan mengikuti acara buka puasa bersama, atau lazim disingkat bukber, hingga 15 kali dalam sebulan.
BACA JUGA: Benarkah Tradisi Fine Dining sudah Mati?
ââ¬ÅBagi saya, acara buka puasa di Indonesia adalah sesuatu yang menarik, maknanya tak hanya sebatas momen religi, tapi lebih merupakan perayaan, bukan hanya perayaan agama tapi juga komunitas,ââ¬Â ujarnya kepada Australia Plus ketika ditemui dalam acara buka puasa bersama para perempuan berpengaruh di Jakarta (20/6).
ââ¬ÅSaya kira buka puasa di Indonesia salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu selama setahun,ââ¬Â imbuhnya.
BACA JUGA: Pembangunan Daerah Perlu Kebijakan Jelas
Dubes Paul Grigson berbincang dengan beberapa jurnalis perempuan Indonesia di acara buka bersama di kediamannya.Supplied; Australian Embassy in Jakarta
Sejak 1 Ramadan tiba, Dubes Paul telah menerima sederet jadwal dan undangan buka puasa bersama di seluruh Jakarta, sesuatu yang jarang ia temukan di negara lain.
BACA JUGA: ELL: Apa Hobi Favorite Anda
ââ¬ÅTahun ini saya mengikutià15 buka puasa, 8 saya adakan di Kedutaan, sisanya saya diundang oleh pihak lain. Itu menurut saya sudah cukup banyak, di negara lain saya tak pernah begituââ¬Â ungkapnya.
Sebagai diplomat, undangan buka puasa bersama juga pernah diterimanya ketika bertugas di negara lain, sebelum ditempatkan di Indonesia.
ââ¬ÅSaya pernah ikut buka puasa di Thailand dan Myanmar tapi menurut saya suasananya berbeda,ââ¬Â aku sang Dubes.
Ia lantas menuturkan hal yang membuatnya terkesan akan tradisi ini.
ââ¬ÅYang saya suka dari buka puasa di Indonesia adalah bahwa ini sangat inklusif, tentu tak hanya yang saya adakan di rumah saya tapi di tempat lain di mana saya menjadi undangan, saya selalu merasa diterima dan disambut hangat,ââ¬Â ujarnya.
Dubes Paul melihat keberagaman di antara orang yang datang di acara buka puasa bersama. Sementara di negara lain, buka puasa lebih dilakukan dengan pendekatan yang lebih tradisional, katanya.
ââ¬ÅAcara buka puasa di Indonesia, orang-orang yang datang..keceriaan mereka..itu mengingatkan saya pada bagaimana warga Australia merayakan Natal dan hari libur lain dengan keluarga mereka,ââ¬Â kemuka diplomat yang bertugas di Indonesia sejak awal tahun 2015 ini.
Ia menyambung,ââ¬Â Keduanya adalah tradisi yang luar biasa.ââ¬Â Dubes Australia saat menjamu staf lokal Kedutaan di acara buka puasa bersama di kediamannya.
Supplied; Australian Embassy in Jakarta
Hal lain yang ia cermati adalah bagaimana para pemeluk agama berinteraksi di sepanjang acara buka puasa bersama yang pernah ia ikuti.
ââ¬ÅMisalnya ketika anda datang ke buka puasa di rumah saya ini, latar belakang dan koneksi orang-orang yang datang begitu luas dan percakapannya-pun beragam. Ada yang membicarakan masalah isu sosial, perbaikan komunitas, apa yang bisa mereka kontribusikan...hal-hal positif lain di luar topik agama,ââ¬Â ceritanya kepada Nurina Savitri.
ââ¬ÅYang lebih menarik lagi, semua masyarakat Indonesia, menurut saya, bisa turut merasakan kegembiraannya, tak melulu mereka yang menjalani puasa Ramadan.ââ¬Â
Menyadari arti penting acara buka puasa bersama sebagai penyambung silaturahmi, Dubes Paul banyak mengundang berbagai kelompok dan kalangan untuk berbuka di kediamannya di Jakarta.
ââ¬ÅKami memiliki beragam kontak dan jaringan di Indonesia, saya ingin memanfaatkan momen ini untuk memperkuat jalinan dengan mereka. Terkadang kami mengundang orang-orang yang tua, lain hari kami mengundang anak-anak muda kreatif dengan segudang talenta,ââ¬Â tuturnya.
ââ¬ÅYang paling utama, saya tak pernah lupa minta staf saya memasak kare ayam untuk menu berbuka bersama,ââ¬Â candanya menutup perbincangan.
Diterbitkan dan diperbarui: 22:00 20/06/2016 oleh Nurina Savitri
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bapak Perfilman Independen Australia Paul Cox Meninggal