jpnn.com, JAKARTA - Survei NEW INDONESIA Research & Consulting menyebutkan publik tetap puas dengan kinerja Presiden RI Joko Widodo meski menghadapi sejumlah masalah.
"Dihadapkan pada sejumlah masalah, publik tetap merasa puas dengan kinerja Jokowi walaupun sedikit terkoreksi," kata Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.
BACA JUGA: Pakai Tamsil Pilot, Jokowi Dinilai Membandingkan Airlangga dengan Anies Capres NasDem
Ia mengatakan bahwa bayang-bayang resesi global menghantui perekonomian seluruh dunia, tidak terkecuali Indonesia. Kenaikan harga BBM bersubsidi berpotensi membuat inflasi melambung, misalnya, per September 2022 tercatat 5,95 persen, naik dari 4,96 persen pada bulan Agustus.
Selanjutnya, kata dia, aksi-aksi unjuk rasa juga terjadi sejak pemerintah mengumumkan kenaikan BBM. Naiknya harga BBM berpengaruh pada sejumlah komoditas dan biaya transportasi.
BACA JUGA: Bupati Kapuas Puji Kinerja Jokowi Dalam Mewujudkan Pemerataan Pembangunan
Di sisi penegakan hukum, kata Andreas, kasus Ferdy Sambo dan tragedi Kanjuruhan memukul institusi kepolisian. Namun, di tengah rentetan persoalan tersebut publik tetap puas dengan kepemimpinan Presiden Jokowi.
Meskipun temuan survei NEW INDONESIA Research & Consulting menunjukkan tingkat kepuasan publik, sedikit terkoreksi dari 80,6 persen menjadi 75,5 persen, dan antaranya 7,7 persen bahkan merasa sangat puas atas kinerja Presiden Jokowi.
BACA JUGA: Surya Paloh Tegaskan Tidak Ada Alasan NasDem Mundur dari Koalisi Pemerintahan Jokowi
Menurut Andreas, kenaikan harga Pertalite tak terelakkan mengingat terus membengkaknya anggaran subsidi. Sebelumnya, Pemerintah telah menahan kenaikan harga berbulan-bulan karena masih besarnya windfall komoditas di balik gejolak pangan dan energi.
Pemerintah juga memberikan bantuan sosial (bansos) berupa bantuan langsung tunai (BLT) dan subsidi upah untuk mengatasi dampak kenaikan BBM. Jokowi secara langsung membagi-bagikan kepada para penerima BLT dan upah di sejumlah daerah.
Terkait dengan kasus Ferdy Sambo dan tragedi Kanjuruhan, menurut dia, Jokowi menunjukkan ketegasan untuk mengusut tuntas dan mendorong transformasi sepak bola dengan mengundang Presiden FIFA berkunjung ke Indonesia.
Meskipun demikian, lanjut dia, Pemerintah perlu bersikap hati-hati menghadapi resesi dan menekan inflasi, yang bakal terus berlangsung hingga tahun depan.
"Lebih-lebih tahun depan bangsa ini akan memasuki proses politik menuju Pemilu 2024," tegas Andreas.
Survei NEW INDONESIA Research & Consulting dilakukan pada tanggal 11—17 Oktober 2022 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,89 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. (ant/dil/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif