jpnn.com, JAKARTA - Memiliki pemikiran dan sikap positif secara terus menerus, ternyata justru bisa menjadi racun yang menghancurkan kehidupan.
Hal ini disampaikan oleh Mental Health Counselor Hasan Askari dalam webinar 'Udahan sama Toxic Positivity, Berteman Yuk dengan Healthy Negativity Acceptance', yang digelar Forum Milenial MADJOE, Sabtu (26/2).
BACA JUGA: Geger Mencoba Bunuh Diri, Ayu Aulia Ternyata Idap Penyakit Mental Ini, Alamak!
Hasan mengatakan akan menjadi sangat berbahaya jika seseorang bersikap terlalu positif, bahkan saat memberikan nasihat sekalipun.
"Maka akan menjadi sangat penting jika seseorang mengenal emosi positif dan negatif dalam dirinya," papar Hasan.
BACA JUGA: Sudah Sepatutnya Harga BBM-non Penugasan Pertamina Mengalami Penyesuaian
Menurutnya, sikap positif bisa dibedakan menjadi dua bagian, yaitu real dan toxic.
Sikap positif yang riill bukan berarti kita harus selalu melihat yang positif dan menutup mata dari aspek negatif dalam hidup.
Namun sebaliknya, real positivity adalah melihat semua aspek kehidupan secara adil, jujur, dan objektif, meski dipenuhi ketidak-adilan, penderitaan, dan masalah yang tak kunjung selesai.
"Sementara yang toxic adalah sikap positif yang terlalu dipaksakan dan berlebihan yang berfokus pada perasaan bahagia dan optimis dalam semua situasi," tutur Hasan.
Hasan menambahkan orang yang menyenangkan dan selalu positif memang baik, tapi tetap utamakan rasionalitas saat membuat keputusan.
"Negativitas punya peran untuk survival manusia, yaitu untuk mendeteksi sedini mungkin potensi masalah-masalah yang akan muncul di masa yang akan datang," kata Hasan.(mcr18/jpnn)
Redaktur : Yessy
Reporter : Mercurius Thomos Mone