JAKARTA - Kejutan Alamsyah Yunus dalam ajang Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013 terhenti di babak kedua. Bermain di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (13/6), Alamsyah dipaksa mengakui ketangguhan wakil Jerman, Marc Zwiebler dua set langsung 16-21, 15-21.
Alamsyah pun harus mengubur mimpinya untuk menembus perempat final. Hasil ini sekaligus mengakhiri catatan mengejutkannya ketika berhasil mengalahkan unggulan kelima asal Jepang, Kenichi Tago di babak pertama.
“Saya bermain terlalu berhati-hati. Selain itu, bola pengembalian saya juga nanggung. Seharusnya bisa lebih turun, tapi malah ngambang. Jadinya lawan enak untuk memanfaatkannya,” terang Alamsyah setelah pertandingan.
Selain itu, faktor postur juga sangat berpengaruh. Alamsyah yang memiliki tinggi badan lebih rendah dibanding Zwiebler benar-benar kesulitan untuk mengembangkan strategi. Setiap kali mengembalikan bola, lawan selalu bisa memanfaatkannya.
“Postur jelas sangat berpengaruh. Dengan tangan yang panjang, dia bisa menjangkau semua pengembalian bola dari saya. Defense dia hari ini memang sedang bagus,” terang atlet berusia 26 tahun itu.
Pertarungan rubber set di babak pertama juga turut memengaruhi performanya malam ini. Menurut Alamsyah, kakinya memang terasa sangat berat. Saat melawan Tago, Alamsyah mesti bertanding selama 1,5 jam. Sementara, sang lawan hanya bermain dalam waktu setengah jam di babak pertama.
“Pelatih sudah meminta untuk menambah pukulan. Tapi memang dia sedang bagus. Ini evaluasi bagi saya,” tegas Alamsyah. (jos/jpnn)
Alamsyah pun harus mengubur mimpinya untuk menembus perempat final. Hasil ini sekaligus mengakhiri catatan mengejutkannya ketika berhasil mengalahkan unggulan kelima asal Jepang, Kenichi Tago di babak pertama.
“Saya bermain terlalu berhati-hati. Selain itu, bola pengembalian saya juga nanggung. Seharusnya bisa lebih turun, tapi malah ngambang. Jadinya lawan enak untuk memanfaatkannya,” terang Alamsyah setelah pertandingan.
Selain itu, faktor postur juga sangat berpengaruh. Alamsyah yang memiliki tinggi badan lebih rendah dibanding Zwiebler benar-benar kesulitan untuk mengembangkan strategi. Setiap kali mengembalikan bola, lawan selalu bisa memanfaatkannya.
“Postur jelas sangat berpengaruh. Dengan tangan yang panjang, dia bisa menjangkau semua pengembalian bola dari saya. Defense dia hari ini memang sedang bagus,” terang atlet berusia 26 tahun itu.
Pertarungan rubber set di babak pertama juga turut memengaruhi performanya malam ini. Menurut Alamsyah, kakinya memang terasa sangat berat. Saat melawan Tago, Alamsyah mesti bertanding selama 1,5 jam. Sementara, sang lawan hanya bermain dalam waktu setengah jam di babak pertama.
“Pelatih sudah meminta untuk menambah pukulan. Tapi memang dia sedang bagus. Ini evaluasi bagi saya,” tegas Alamsyah. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunggal Putri Hanya Sisakan Bellaetrix
Redaktur : Tim Redaksi